Menikmati Pantun Melayu karya Tenas Effendy
- Apabila tanah hendak di cangkul ,
Cangkullah dengan berhati-hati
Apabila amanah hendak dipikul
Pikullah dengan sepenuh hati
- Apabila tumpul asahlah parang
Parang di asah sampai berkilat
Apabila memikul amanah orang
Memegang amanah pakai siasat
Menikmati karya sastra yang satu ini memang mengasyikan.
Pantun memang tidak pernah dimakan waktu. Hampir di kawasan Nusantara jenis puisi lama ini masih hidup dan disukai.
Saya sendiri bergabung dengan beberapa komunitas pantun, baik yang berada di Malaysia maupun Indonesia. Sebagiannya bahkan menggunakan bahasa-bahasa daerah. Seperti pantun Banjar maupun Kerinci.
Salah satu pemantun yang sangat saya sukai adalah Tenas Effendy. Beliau telah menghasilkan banyak buku berkenaan dengan karya sastra Melayu. Mulai dari pantun hingga, gurindam, seloka, maupun syair.
Berikut ini beberapa pantun yang saya ambil dari salah satu blog di internet.
Kalau hendak mendirikan rumah
Carilah tiang yang lurus dan keras
Kalau hendak memberikan amanah
Carilah orang yang tulus dan ikhlasApa guna memasang panah
Kalau tidak mau dilentur
Apa guna memegang amanah
Kalau tidak berlaku jujurApa lebih nya orang memukat
Mau berbasah kuat berlenjin
Apa lebih nya orang beradat
Memangku amanah taat dan rajin
Pantun-Pantun Baru
Saat ini berkembang pemantun-pemantun di Indonesia. Khususnya yang dibuat oleh para blogger. Kita bisa menemukan berbagai macam bentuk pantun.
Tidak hanya sebatas pantun nasehat, teka-teki, pantun cinta maupun jenaka. Tetapi lebih spesifik lagi. Seperti pantun mengenai kesehatan, lingkungan, dan sebagainya.
Meskipun begitu, kita mengharapkan bahwa nilai seni dan pesan luhur dari pantun-pantun tersebut tetap lestari sebagaimana pantun-pantun yang dibuat oleh para pemantun lama.