Gerhana Bulan Total 2018 "The Super Blood Moon'
We have just passed a rare universe universe event in a matter of centuries, on 31 January 2018, Supermoon, Blue Moon, Blood Moon, Total Moon Eclipse, the moon turns red copper. God has millions of planets, and humans occupy a small planet earth. Science and technology can predict the repetition of eclipses, either the moon or the sun, but can not yet confirm when the moon, the sun and the earth are created and when will collide and doom will end all life on earth. If there is one eternal, unlimited and omnipotent, then the existence of His multitudinous creation must be limited, temporary and weak, for it will be corrupted, dead and ended. This phenomenon we see every day, and as a daily reality becomes unimpressive, unless it befall him, his parents or his son and whatever they have. Wisdom begins with an awareness of the destruction, the suffering and death of all that exists. Wisdom awakens the need for sectoral egoism, arrogance and greed to end. Otherwise, we alone will bear the painful and painful consequences.
Kita baru saja melewati peristiwa alam universe yang jarang terjadi dalam hitungan abad, tanggal 31 januari 2018, Supermoon, Blue Moon, Blood Moon, Gerhana Bulan Total, bulan berubah warna merah tembaga. Tuhan mempunyai jutaan planet, dan manusia menempati planet bumi yang kecil. Ilmu pengetahuan dan teknologi bisa memprediksi pengulangan gerhana, baik bulan atau pun matahari, tetapi belum bisa memastikan kapan bulan, matahari dan bumi diciptakan dan kapan akan bertabrakan dan kiamat akan mengakhiri semua kehidupan di muka bumi. Jika ada satu yang abadi, tidak terbatas dan maha kuasa, maka keberadaan ciptaan-Nya yang beraneka ragam banyaknya pastilah terbatas, sementara dan lemah, karena itu akan rusak, mati dan berakhir. Fenomena ini kita saksikan setiap hari, dan sebagai realitas harian menjadi tak berkesan, kecuali jika menimpa dirinya, orang tua atau anaknya dan apa pun yang mereka miliki. Kearifan bermula pada kesadaran adanya kerusakan, kesementaraan dan kematian semua yang ada. Kearifan menyadarkan perlunya egoism sektoral, keangkuhan dan keserakahan diakhiri. Jika tidak, kita sendiri yang akan menanggung akibatnya yang sangat pedih dan menyakitkan.