Pembangunan wisata pantan terong Takengen
Pesona alam negri diatas awan sangat lah beragam. Salah satu wisata andalan adalah pantan terong. Dimana dari salah satu puncak pegunungan ini tampak secara keseluruhan wajah negeri di atas awan ini. Jika mengingat ke kebelakang dulunya tempat ini tempat bermain saya sewaktu kecil. Karena lahan perkebunan ketang yang kami miliki tepat di samping lahan parkir mobil saat ini. Jadi dengan sangat dekat saya berlari ke tempat itu.
Melihat kota Takengon secara menyeluruh, danau yang tampak biru bahkan sawah yang hijau membentang bagaikan ambal, rumah- rumah penduduk. Tapi sayang itu beberapa belas tahun yang lalu kini sawah yang membentang hijau berubah warna menjadi putih karena pembangunan rumah-rumah penduduk.
Dulunya saya tak harus bayar untuk menikmati pemandangan tersebut. Tapi kini saya harus bayar karena tempat wisata ini sudah dikelola pemerintah. Tapi sayang sensasi bahkan sarana prasarana yang tersedia tak ubahnya pada saat belasan tahun lalu.
Memang menjadi objek andalan. Salah satu spot poto kaula muda. Namun seharusnya pemerintah Aceh Tengah lebih sensitif terhadap keadaan. Dimana yang menjadi pengunjung disana tak hanya kaula muda. Namun juga orang yang sudah berkeluarga dengan tanggungan anak. Jika si bapak ibu nya minikmati alam dengan adanya poto. Tak seimbang pikiran anak yang ingin bermain.
Mereka tak butuh poto tapi kepuasan bermain. Seperti tersedianya permainan anak, sepeda khusus anak-anak, odong-odong, serta banyak permainan lagi yang membuat mereka betul-betul menikmati perjalanannya dengan bermain.
Jika terdapat kata kekecewaan dari mulut sang anak, tentu orang tuanya merasa perjalanan tersebut cukup sekali di lakukan. Seolah-olah hanya sekedar memberi efek jera bagi pendatang. Apalagi yang berkunjung tersebut berasal dari luar kota Takengon. Berarti ada kesalahan yang dilakukan oleh pemerintah. Yang seharusnya dalam proses pembangunan kepariwisataan selaku si pemilik harus mengerti kebutuhan pendatang. Dengan menampilkan berbagai ciri khas yang menonjol dan paling utama kenyamanan pengunjung. Dengan demikian orang secara tak langsung akan ketagihan menikmati alamnya. Sehingga semakin banyak pundi uang yang dikeluarkan.
Dengam ketinggian tersebut tanaman yang hidup disana adalah tanaman palawija seperti kentang, wortel, kol, sawi, jagung, lobak. Harusnya ini bisa dimanfaatkan untuk sebagai santapan utama destinasi wisata ini.
Salah satu kelemahan juga yaitu tidak adanya cendramata yang dapat dibawa pulang sebagai bukti bahwa orang-orangan orang sudah pernah pulang dari Pantan Terong selain poto. Ini sepertinya sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dalam memfasilitasi pengunjung jika mereka betul-betul bersedia mengelola tempat ini.
Tapi pemandang yang disuguhkan memang sangat mempesona mata para penikmat alam. Kota Takengon yang dikelilingi gunung dapat kita lihat dari puncak ini.
Apakah yang terlihat di belakang itu sebuah danau
Iya, itu danau laut tawar yang berada di takengen, Aceh Tengah, Aceh
Aceh tengah terus berbenah terutama sektor Pariwisatanya ..kita berharap kedepannya semakin banyak gebrakan, kreativitas dan semakin maju
Amiin, semoga pemerintah semakin kritis terhadap pembangunan pariwisanya, sensitif keadaan, hingga melahirkan kenyamanan pendatang.