Bener Meriah Patut Berbangga, Melahirkan Pemuda Ini
Kendati Kabupaten Bener Meriah, masih berumur jagung dimana masih menapaki usia ke-13. Penghasil kopi arabika terbaik didunia ini patut berbangga. Karena, melahirkan sesok pemuda agak berbadan gempal, berbicara sistematis, cerdas, visioner, dan berprestasi. Ketika massa menjadi mahasiswa, ia merupakan golongan mahasiswa yang kritis, pemberani, tak takut dengan Polisi (hehe), karena menurutnya selama itu kebenaran, sampai nyawapun jadi taruhannya tetap akan diperjuangkan.
Ia adalah tokoh pemuda yang pernah mendapatkan penghargaan bergensi Indonesian Figure Executive & Profesional Achievement Award 2017, diselenggarakan oleh Citra Prestasi Anak Bangsa Award Jakarta. Padahal sangat jarang pemuda, apalagi yang berasal dari Wilayah Dataran Tinggi Gayo (DTG) ini bisa meraihnya, karena penghargaan ini hanya diberikan kepada tokoh - tokoh masyarakat yang berprestasi, pemerhati lingkungan dan pembangunan disegala bidang, baik apakah itu dilingkungan pemerintahan ataupun swasta, dimana banyak kontribusinya yang telah ditanamkan, hingga membuat sebuah maha karya "Pembangunan" bagi bangsa dan negara.
Generasi emas, patut disandangkan dan ditabalkan pada dirinya, pasalnya beberapa tahun lalu hingga kini, ia merupakan tokoh pemuda yang berperan penting dan aktif dalam setiap pergerakan politik, demokrasi, yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah. Tak terbilang berapa jabatan strategis di organisasi nasional yang diembannya, mulai dari ormas yang menjiwai Pancasila, sampai Himpunan Mahasiswa yang berjiwa Islam Moderat pun pernah dipangkulnya.
Kini ia menuai hasil jerih payah dari proses perjuangan, Gunung Bur Telong akan menjadi saksi, bangkitnya sebuah keyakinan dan kepedulian. Karena, namanya kini melambung tinggi bak angin topan, menggulung dan berputar menebas setiap tindakan yang tidak berkeadalian yang terpampang didepan mata. "Doa ku, engkau sampai pada tujuanmu, bisa merubah tatanan sosial yang sakit ini, dengan adanya kamu didalam nanti, engkau tidak akan pernah lupa, bagaimana berjuang sesuai dengan kebenaran, karena jika keputusan kebijakan itu ada ditanganmu, tidak ada lagi tatanan sosial yang sakit, kecuali engkau terkena wabah penyakit rumah singgasana terhormat," gumamku.
Pesanku, tetaplah menjadi dirimu, gengamlah qur'an dan hadis, agar nilai dasar perjuangan tetap dikobarkan untuk kebenaran. Dan lebih penting, engkau bisa membina insan yang lebih akademis, mampu menciptakan inovasi politik, dan pengabdi bagi masyarakat, tentu itu dengan bernafaskan Islam, tujuannya jelas agar kelak engkau bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil, makmur dengan arahnya mendapat ridho dari Allah SWT. Ingatlah itu kawan.
Tokoh muda bernama, Konadi Adhani, kelahiran Simpang Tiga 16 Juli 1988, tetaplah berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya agar Bener Meriah menjadi harmoni.
Setuju, saya mengenalnya. Dan saya mendukungnya..
Ntı erdogan oboh. Penghancur ıslam darı dalam ıtu lah erdogan. Tapi ındonesıa sangat membanggakan beliau
Gayo bangga punya tokoh seperti beliau 😊