Tentang Hilangnya Gadis Perawan
Sore Sabtu, setelah kegiatan rutin kita selesai. Di sofa coklat ini biasa aku dan dia (korban penyalahgunaan narkoba –red) duduk. Hari ini cuaca cukup syahdu. Tidak seperti tiga hari yang lalu, terik membakar kulit. Di rumah ini, pagi, siang, dan malam kita bertukar-tukar curahkan isi hati. Karena anonimitas, semua merasa nyaman. Setiap pagi, dalam ruang ukuran 5 x 8 meter ini tempat kita berkumpul. Berbagi pengalaman, kekuatan, dan harapan.
Sebut namanya Iwan, berbagi tentang kehidupannya adalah hal yang sudah biasa dilakukan. Masa lalu dan kenakalan-kenakalan serta orang-orang yang pernah disakiti. Pengalamannya sangat banyak untuk laki-laki yang baru menginjak usia 18 tahun. Usia yang selalu dihabiskan oleh remaja untuk melakukan apapun sesuai inginnya. ,
“Aku kak, kelas 4 SD sudah pernah meniduri gadis orang,” Ucapnya sambil menunjukkan beberapa koleksi foto perempuan yang juga pernah tidur dengannya.
“saat itu aku mulai kecanduan pada tubuh perempuan, dan mereka pun mau, malah kadang mengejar,” raut matanya terlihat penyesalan.
“Sekarang, gimana? Masih mau?” tanyaku.
“Gak tau lah, kak.”
Sejenak aku berpikir, Iwan pernah mengutarakan 1 kalimat yang buat aku ilfil, “Lewat tangan, aku bisa meramal keperawanan seorang perempuan, wajah, dan tubuhnya.”
Diamku beralasan. Tiba-tiba hati menghujat. Pikiran disambar petir, layaknya. Seperti seseorang melempat taik ke muka. Aku malu, sebagai seorang perempuan.
Perempuan itu bukan janda. mereka pelajar dan mahasiswa. Beberapa juga pecandu narkoba. Dalam satu jam, Iwan telah menunjukkan lebih dari sepuluh foto mantannya yang telah hilang perawan. Paras dan tubuhnya yang cantik membuatku ingin. Tapi sayang, sudah tidak perawan.
“Ini mantanku, kak. Awalnya diperkosa sama pacarnya. Sampai sekarang jadi pelacur. Teman-temannya juga.”
“Kau menyesal? Apa rencanamu ke depan?”
“taubat aku, kak. Setelah UN ini aku mau nikah.”
Iwan ini pernah menempuh pendidikan di Pesantren. Bahasa arabnya mengalir lincah. Beberapa surah dalam Al-quran pun dihafalnya. Aku sering bertanya seputar agama padanya. Di bawah pengaruh narkoba, semua tentang agama pun lupa. Tidak terkendali hingga bebas. Kini, ia mengaku taubat. Puasa Senin-Kamis sering dilaksanakannya, “ketika nafsu tidak mampu ditahan, puasa lah,” ini yang selalu kuingatkan padanya.
Pesanku untukmu, wanita, saudari perempuanku. Menyerahkan. Jangan hancurkan yang telah rusak. Sebelum Allah SWT bekerja dengan cara-Nya.
Congratulations @astinaria! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You got a First Reply
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Ngeri juga cerita nya ne 👍
Hehehe... Yg dengernya pun menghayalnya ntah kemana2...
Lanjutkan, biar jdi sebuah novel...jangan lupa kunjungi kami ya...@muktaridha insyaallah banyak hal2 yg menarik kok..