Perjalanan panjang menjadi seorang "Pengangguran"

Lulus kuliah dan langsung dapat kerja, jelas impian semua lulusan! Selain sudah bikin bangga orangtua, kamu juga terhindar dari predikat "pengangguran". Setelah menyelesaikan tugasmu sebagai mahasiswa, kamu mulai memasuki fase baru dalam hidupmu.  Yup, setelah dapat jepretan kamera di momen wisuda, kamu pun melangkah ke satu dunia baru: Dunia kerja. Eh, maksudnya dunia pengangguran. Hehehhe.. gak semua yang diinginkan bakal jadi kenyataan bro? ![pengangguran-59ee8eaca208c00504431132.jpg]() Terkadang kamu harus mengalami kenyataan yang dianggap 'pahit' lantaran sudah lulus kuliah tapi masih nganggur. Dan fenomena ini wajar banget terjadi pada fresh graduate. 

![orang-muda.jpg]()Fresh Graduate dan dunia baru, yaitu dunia kerja. Saya adalah salah satu spesies Fresh Graduate yang menyandang status baru yaitu Job Seeker, dulu mahasiswa sekarang Job Seeker (tapi job seeker itu sebutan buat sesama aja sih kalo ditany, lagi sibuk apa, atau kerja dimana sekarang jawabannya adalah i'm job seeker, hhehehe) miris memang, tapi sebutan bagi orang lebih miris lagi, yaitu "pengangguran". 

![nganggurcover-92b608f89c9acfcc3e43f2fe0b3189e1_420x280.jpg]()Sebutan pengangguran juga membuat saya berfikir, kalau saya tidak segera menjalani karir maka saya akan menambah beban negara ditengah gejolak krisis yang kini terjadi dan sama saja saya menjadi sampah pemerintah yang hanya cuma menumpang saja tidak memberikan sumbangsih, naah kalau bicara sumbangsih bagi negara, kalau untuk fresh graduate mungkin bisa dengan berbisnis atau menjadi enterpreuner. 

![IMG_20180502_232119.jpg]()Karena tidak semua kaum Fresh Graduate ini mencari kerja mungkin mereka juga bisa menjadi pencari tenaga kerja. yang pasti dilema kaum Fresh Graduate adalah kesibukan agar tidak menjadi pengangguran. 

![screen-shot-2014-01-22-at-3-56-13-pm-1.png]()Dari 131,55 juta orang yang masuk sebagai angkatan kerja, terdapat 124,54 juta orang yang bekerja, dan sisanya 7,01 juta orang dipastikan pengangguran. Dari jumlah tersebut, pengangguran yang berasal dari jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menduduki peringkat teratas sebesar 9,27% yang disusul oleh pengangguran lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,03%. Sedangkan, dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 5,36%, Diploma III (D3) sebesar 6,35%, dan universitas sebanyak 4,98%.