Tips memilih Fotografer dan Videografer Wedding
Dalam pernikahan yang diharapkan seumur hidup sekali, tidak salah pasangan calon pengantin harus teliti benar dalam memilih tim yang bekerja dalam mendokumentasi pernikahan, baik itu fotografer dan videografer.
Oleh karena itu, perlu dilihat tips dalam rangka mendapatkan fotografer dan videografer paling terampil dalam mendokumentasikan pernikahan anda.
Sebelum memilih siapa yang anda percayai untuk mendokumentasikan pernikahan anda, ada baiknya memahami dulu hal-hal tehnis berikut:
Fotografer.
Carilah fotografer yang memiliki alat paling representatif. Dalam artian ia memiliki peralatan kamera dan pendukungnya paling lengkap. Tanyakan pada mereka, berapa unit lensa yang mereka miliki. Setiap lensa berfungsi berbeda. Jadi semakin banyak lensa yang mereka miliki, maka semakin banyak fungsi dan angle yang dapat mereka foto, sehingga foto pernikahan anda semakin kaya dan variatif.
Harga tak masalah. Fotografer kelas tinggi, menggunakan kamera berkelas yang membuat foto dan video anda lebih baik. Untuk pengguna kamera Canon, maka semakin kecil digit seri kamera canon itu, maka semakin berkelas fotonya (contohnya, Canon 5D akan lebih baik daripada Canon 60D karena digitnya lebih kecil). Anda bisa tanyakan jenis kamera atau melihat langsung bila ia membawa kameranya. Walaupun sebenarnya dalam fotografi, berlaku pula the man behind the gun, siapa yang berada dibalik kameralah yang paling menentukan bagus tidaknya hasil pengambilan gambar.
Bila mengunjungi studio, pastikan bahwa fotografer utama lah yang memotret. Karena di beberapa studio, ada beberapa fotografer dengan kualitas berbeda-beda. Oleh karena itu kenali fotografer tersebut, dan minta ia sendiri yang langsung mengambil gambar, bukan karyawannya.
Flash. Untuk ruangan gelap, kecuali menggunakan jenis kamera yang jago soal low-light, pastikan mereka memiliki flash berbentuk softbox, flash yang ditegakkan dengan tiang pada sisi kiri dan kanan pelaminan. Bukan flash yang dipasang di kamera. Flash softbox lebih baik daripada flash kamera.
Jenis album. Jenis album menentukan harga. Minta mereka menunjukkan contoh album dan perbandingan harganya.
Lihat portofolio (contoh gambar di instagram mereka).
Videografi.
Minta mereka menunjukkan alat apa saja dan fungsi dari peralatan itu. Semakin banyak list peralatan yang mereka miliki, maka semakin kaya gambar video dan semakin variatif angle pengambilan gambar video anda. Misalnya, sebuah perusahaan videografi A menunjukkan mereka memiliki 10 item alat, dengan 3 kamera dan 7 alat pendukung. Sementara perusahaan videografi B menunjukkan mereka memiliki hanya 7 item alat, yaitu 2 kamera dan 5 alat pendukung. Maka pilihlah videografer A. Yakinlah, setiap videografer harus bisa menunjukkan peralatan yang mereka miliki.
Minta channel video mereka di Youtube. Setiap videografer setidaknya wajib memiliki akun Youtube. Lalu lihat beberapa videonya dan bandingkan dengan video-video lain milik videografer lain. Mana yang lebih menarik perhatian?
Berbeda dengan fotografer, untuk videografer, pilihlah videografer freelance, bukan studio. Mengapa? Videografer di sebuah studio berorientasi pada kuantitas. Mereka menerima pekerjaan sebanyak-banyaknya, lalu akan melakukan produksi sesederhana mungkin karena dikejar antrian pekerjaan. Sementara fotografer freelance, mengambil sedikit pekerjaan, dan proses produksi (pengambilan gambar dan editing) dapat dikerjakan lebih maksimal.
Harga berbanding dengan kualitas. Jangan terjebak dengan harga murah karena pasti peralatan yang digunakan dan SDMnya sederhana. Ingat, ini moment seumur hidup. Membayar lebih mahal untuk hasil memuaskan.