Banker Mudik Lebaran - Dodol Payabungan (day 1)
Hari pertama sampai di kampung tidak langsung istirahat, aku udah di hadang dengan persiapan buat dodol.
DODOL PAYABUNGAN
Puasa ke 27 adalah puasa pertama aku di kampung, meskipun baru sampai aku langsung di hadang dengan persiapan untuk membuat dodol. Umak (Ibu) pun mempersiapkan keperluannya, seperti :
- Tepung beras
- Gula aren
- Santan
- Kuali besi
- Sendok besi besar
- Dan yang tidak kalah penting ada kadang-kadang (tempat dodol kalau sudah masak).
Yes, bahan dan perlengkapan sudah siap, tinggal di campurkan adonan tepung beras, santan dan gula aren.
Cara membuatnya masih tradisional, di masak diatas kuali dan dipanasi dengan api kanyu, sedikit demi sedikit adonan dodolpun diaduk agar tidak lengket di kuali dan tidak gosong.
Berbeda dengan dodol di beberapa daerah di Indonesia, dodol yang dibuat oleh keluarga aku ini cuma 1 kali dalam setahun, itupun disaat bulan puasa menjelang lebaran, dan rasanyapun cuma 1 yaitu rasa original. Manis dan kenyal tekstur dodol (Alame) ini.
Adonan dodol yang udah dicampur dengan air santan dan gula ini tidak bisa didiamkan diatas api, jadi harus selalu kita aduk sampai dodolnya masak, disinilah tenanga dan kesanggupan tangan diuji.
Satu, dua dan tiga kali aduk masih terasa enak, namun kalau udah berkali-kali dan dodolnya sudah mulai masak semakin susah mengaduknya. Bisa aja kalau kita tidak terbiasa dibeberapa bagian kuala gosong dan dodolnya lengket dikuali.
3 sampai 4 jam sudah masak namun untuk mendafatakan kualitas dan tahan lama biasa keluarga aku aduk sampai 5-6 jam, setelah masak dodol masih tetap dibiarkan dalam kuali karen harus dirunggu sampai dingin baru kami masukkan ke dalam adang-kadang (tempat dodol dalam bahasa Mandailing).
Biasa dodol yang dimasak dan diaduk dalam waktu lama akan lebih tahan lebih enak dan tidak berjamur untuk beberapa bulan, bahkan kalau penyimpanannya bagus bisa tahan sampai 1 tahun dan tanpa bahan pengawet.
Sekarang, kalau mau membeli dodol Payabungan sudah bisa didapatkan di toko oleh-oleh khas Mandailing, seperti di sepanjang jalan Pasar Lama kota Payabungan. Harganya sekitar Rp. 10.000- 15.000 /kadang-kadang.
BAHASA
-Umak = Ibu Kandung
-Kadang-Kadang = Sumpit
-Alame = Dodol
Congratulations @parwisnst! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - Home stretch to the finals. Do not miss them!
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes
Get More Upvote - FREE
Congratulations @parwisnst! You have received a personal award!
1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - The results, the winners and the prizes