Pergub APBA dan Cerita Kameng Kaoy
Jika meja sebuah warung kopi diberi derajat manusia dan karenanya mampu memproduksi fitnah dan gosip, maka kita semua harus mengutuk meja warung kopi yang ada di Banda Aceh.
Jika dipaksa menunjuk mana meja warung kopi yang paling aktif memproduksi fitnah dan gosip belakangan ini, saya akan menunjuk meja hitam Solprem. Orang-orang hebat di Aceh merasa penting menyambangi meja hitam, sebuah istilah yang awalnya diucapkan karena keceplosan lidah pengunjungnya, hanya untuk meng-update (juga meng-upgrade) fitnah.
berebut aweuk dengan @abuarkan
Surat atau dokumen penting pemerintah yang bermasalah duluan bocor di kalangan awak meh itam sebelum masuk ke smartphone wartawan. Siapa saja yang bakal dimutasi, nama-namanya lebih dulu beredar di handphone mereka bahkan sebelum yang bersangkutan mengetahuinya. Pokoknya, banyak informasi berpredikat A1 muncul dari penghuni tetap meja hitam.
"Neuk jak update fitnah dile bak meja hitam," jawab seorang teman saat kutanya dia ngopi di mana.
Hal ini terbentuk secara spontan karena beragamnya para pengunjung meja hitam. Ada politisi, dosen, aktivis, birokrat, jurnalis, pengacara, profesional dan banyak lagi. Beragamnya profesi mereka juga membuat semua isu tercover di meja hitam.
Tapi, meja hitam tak melulu hanya soal produsen fitnah atau lebih tepatnya gosip. Di meja hitam, orang dengan beragam profesi itu kemudian bersahabat, sebagiannya malah tidak menuntut syarat apa-apa. Di luar meja hitam mereka mungkin saja adalah orang-orang dengan banyak pangkat dan predikat.
Aku tidak begitu sering menyambangi meja hitam. Hanya sesekali saja jika ada teman yang lama tidak kutemui. Alasan lainnya karena warung kopi di mana meja hitam berada tidak memasang wifi. Orang dengan profesi dan aktivitas seperti diriku jelas tak akan menjadikan warung kopi sebagai tempat tongkrongan. Blogger dan Steemian seperti kita tak bakal kuat berlama-lama di sana.
Lalu, pada hari yang alpa dicatat, terjadilah sebuah debat yang menghasilkan dua kutub kesimpulan (keyakinan), terkait isu yang sedang ramai ditunggu para birokrat, kontraktor atau para broker: APBA bakal disahkan dengan qanun atau pergub. Ada yang yakin bahwa APBA itu di-qanunkan, dan ada yang percaya disahkan dengan Pergub.
Debat dengan basis argumentasi yang masuk akal dari masing-masing pihak, sulit untuk menebak bagaimana bola liar APBA itu akan ditendang: dengan qanun atau pergub. Dari meja hitam, debat itu berpindah medium menjadi antar-layar smartphone. Di group WhatsApp, topik itu bisa berhari-hari dibahas tanpa kesimpulan yang pas.
Akhirnya, bertaruh adalah cara paling cepat menentukan bagaimana debat itu diakhiri. "Meunoe mantong, munyoe APBA di-qanunkan, lon siap peureubah leumo," kata pembela APBA di-qanunkan. Orang yang dekat dengan lingkaran dalam kekuasaan, sangat yakin bahwa APBA akan disahkan lewat pergub.
"Pak gub na kepentingan geusahkan APBA dengan Pergub! Gobnyan keuneuk koh sumber peng PA," kata yang lain lagi. Begitulah debat mengerucut pada dua kutub saja.
Kemudian, muncul orang yang sama sekali tidak yakin gubernur bakal berani melakukan pergub APBA. "Hana berani gubernur awak kah!" timpal orang ini dengan suara lantang. "Munyoe jadeh APBA dipergubkan, ikei kumeu-kaoy saboh kameng," sambungnya. Tegas.
Debat soal jadi tidaknya APBA dipergubkan atau di-qanunkan terus menggelinding, bahkan sampai beberapa kali pihak Jakarta turun tangan. Mediasi beberapa kali dilakukan antara DPRA dengan Pemerintah Aceh. Mereka sepakat untuk tidak sepakat.
Orang yang berniat lepas nazar itu pun sudah mempersiapkan kambing untuk disembelih kalau APBA dipergubkan. Ketidakjelasan status APBA itu bahkan membuat nasib kambing itu tidak jelas. Kabar dari pembicaraan di group WhatsApp, kambing itu beberapa kali sakit dan muntaber. Konon, ada yang menggoreng isu kalau kambing itu sudah dijual ke pasar.
Kami semua hampir lupa soal kambing nazar APBA, hingga datang sebuah kabar, lagi-lagi duluan beredar di meja hitam, bahwa Mendagri setuju usulan gubernur untuk memper-gubkan APBA. Kambing mendadak kembali jadi trending topik. Berhari-hari warga meja hitam menagih dan menanyakan nasib kameng kaoy.
Dan, pada Selasa, 1 Mei 2018, kambing nazar itu pun menyatu dengan bumbu di dalam kuali besar alias beulangong. Kegiatan yang familiar disebut #savekameng oleh warga meja hitam itu dilangsungkan di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh. Beginilah keseruannya. Terima kasih @abulaot atas kameng kaoy-nya. Semoga makin banyak dapat SBD.
yang bereh cit tok bak "berebut aweuk" 😂
kata-kata yang sangat langka pemakaiannya didalam penulisan
Di Aceh banyak jenis frasa begini: berebut palei dan berebut tongkat
Hahaha, sep bereh. Na can keuneng tampa bak @abulaot. Lon kuplueng....
Ka gura, ngamuk @abulaot hana kutuho plueng lon. Tapi na si Ucok yang bila keuh...
Berawal dari meja hitam, hingga akhir jih rubah kameng saboh. Keuramat that meja hitam nyan.. Hahaha
Aseuli keuramat...tapi agenda awai bak kanto tetangga rumah dinas DPRA, tapi ureung po tempat di luar kota
Hahahahaha
Tameulakee ukeu2 beuramee lom yang meukaoi.
Karap pemilu biasanya rame yang peulheuh kaoy...
Sep hayeu biet | Hawa teuh keudeh
Pakon hana deuh bak AJI man beunoe...pue hana soe peugah bak droe? Sep na teuh awak nyoe
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by acehpungo from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Ka bucho trueb meh itam 😂😂😂
Hana abeh ta buka Polem, luarnya saja haha
nyoe payah duek sigoe bak meja hitam.
Nyan bereh that...jak, duek, dungo, kalon kiban piasan hahaha
loen mengintelkan diri lee kenan nteuk bang hehehe
Berita hoax nyoe, Han narasumber hahahahahha
Ta keumarang hana perle narasumber pak kadeh hai hahaha
Saya tak peduli tentang betapa hebatnya informasi di meja hitam, saya justru peduli tentang kuah beulangong, kapan saya diundang untuk menyicipinya.
Hoka pak kadeh @abulaot sang #saveitek kali nyoe paih ta peugot di markas Acehtrend...