HISTORI SAM'ALLAHU LIMAN HAMIDAH PADA I'TIDAL
Perkataan “Sami’a Allahu Liman Hamidah” pada I’tidal berawal ketika Abubakar As-Siddiq masbu’ salat ‘Ashar bersama Rasulullah. Saw, beliu mendapatkan Rasulullah sedang ruku’ lalu beliau memuji Allah dan salat dibelakang rasulullah, pujian itu didengar oleh Allah dan “Sami’a Allahu Liman Hamidah” menjadi bacaan bangkit dari ruku’ semenjak itu.
Lihat:
Sulaiman bin Umar al-Bujairimi, Hasyiyah al-Bujairimy alaa al-Khatib, (____: Daar al-Fikri, 1995), juz. 2. Hal. 69.
وَالسَّبَبُ فِي سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ «أَنَّ الصِّدِّيقَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - مَا فَاتَتْهُ صَلَاةٌ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَطُّ، فَجَاءَ يَوْمًا وَقْتَ صَلَاةِ الْعَصْرِ فَظَنَّ أَنَّهَا فَاتَتْهُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَاغْتَمَّ بِذَلِكَ وَهَرْوَلَ وَدَخَلَ الْمَسْجِدَ، فَوَجَدَهُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مُكَبِّرًا فِي الرُّكُوعِ فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ وَكَبَّرَ خَلْفَهُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَنَزَلَ جِبْرِيلُ وَالنَّبِيُّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فِي الرُّكُوعِ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُلْ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ» . وَفِي رِوَايَةٍ «اجْعَلُوهَا فِي صَلَاتِكُمْ» . فَقَالَهَا عِنْدَ الرَّفْعِ مِنْ الرُّكُوعِ، وَكَانَ قَبْلَ ذَلِكَ يَرْكَعُ بِالتَّكْبِيرِ وَيَرْفَعُ بِهِ فَصَارَتْ سُنَّةً مِنْ ذَلِكَ الْوَقْتِ بِبَرَكَةِ الصِّدِّيقِ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
“Dan sebab pada perkataan “Sami’a Allah liman hamidah” adalah sesungguhnya Abubakar As-Siddiq Ra tidak pernah ketinggalan salat di belakang Rasulullah. Saw. Pada suatu hari ketika hendak sala ‘Ashar beliau terlambat dan menyangka tidak sempat salat di belakang Rasulullah. Saw, beliau sangat menginginkan agar bisa salat bersama Rasulullah. Saw, beliau berlari dan memasuki masjid rupanya meliau mendapatkan Rasulullah. Saw sedang membaca takbir dalam ruku’ maka belaiu memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah dan dan bertakbir salat mengikuti Rasulullah. Saw, datanglah malaikat Jibril kepada Rasulullah. Saw yang sedang ruku’ dan mengatakan: wahai Muhammad Allah telah mendengar orang yang memujinya maka bacakan “Sami’a Allahu Liman Hamidah”. Dalam riwayat lain disebutkan “Jadikanlah kalimat itu sebagai bacaan salat kalian” maka Rasulullah. Saw membacanya ketika bangkit dari ruku’ padahal sebelum itu beliau turun ke dan bangkit dari ruku’ dengan mengucapkan “Allahu Akbar” maka itu menjadi sunnah dari semenjak itu dengan berkat Abubakar as-Siddiq. Ra.
Ini bisa di lihat dalam:
Hasyiyah Jamal ala fath al-Wahab juz.1. Hal. 366.
Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz, 1. Hal.180