Yang lalu biarlah berlalu
Apa kabar kekasih...
Lama sekali kita tak saling sapa
Lama sekali kita tak bertatap muka
Sudah sangat lama kita berjauhan hukum
Kapan kau akan datang
Membawa kembang rindu setaman
Aku masih setia menantimu
Untuk menikmati teduh tatapanmu
Sesekali berbincang dengan rumput ilalang riang
Aku ingin berjumpa lebih lama di ujung petang...
Ingin kuarahkan langkah pastiku menujumu
Melupakan luka pada hari lalu
Membunuh sekat yang membuat kita jauh
Hingga kita menjadi utuh
Pada satu yang saling butuh
Mewujud dua yang tak akan pernah runtuh
Rasa ini memberontak, menuntut untuk tetap dekat, tapi jarak tampak menolak
Rindu ini sangat arogan menuntut tersampaikan
Namun waktu angkuh mengabaikan
Dan belakangan ini aku menjadi faham
Mungkin rindu juga dapat menjelma sepasang sayap doa
Yang terapal lewat sujud-sujud paling pasrah
Saat tak ada lagi yang mampu dijangkau hati selain gelisah.
Ketika jarak dan waktu seperti mengelak dan menolak
Biarlah aku berdoa saja..
Bukankah tuhan tak pernah menolak doa hambanya.