ALASAN UNTUK HIDUP #9 Penghianatan

in #fiction7 years ago

9

PENGHIANATAN

cae96d7b5121b006fc58011a78a42fd5--castle-interiors-house-interiors.jpg
Source.

Ruangan yang terasa sangat hangat. Begitu hangat, sampai membuatku sangat malas untuk membuka mata. Aku bukanlah siswa sekolah lagi. Sejak menentang pihak agensi, kini aku bebas. Tapi…. Ini aneh, bukankah pegunungan itu seharusnya dingin?
Tidak…!!
Brakk!!

Gerakanku membuat tempat tidur mewah ini bergoyang. Seketika itu pula aku sadar, mataku langsung dimanjakan dengan sebuah lukisan yang sangat besar terpajang di dinding di hadapanku. Lukisan seorang wanita, terlihat seperti dewi atau seorang malaikat wanita, yang bermain dengan selendang hijaunya. Sayap hijau yang kontras dengan rambut putih dewi itu terlihat terbuka lebar memenuhi seluruh sisi dinding dihadapanku, hingga mencapai langit-langit ruangan. Kenapa wanita itu harus berambut putih? Kenapa bukan sayapnya saja yang berwarna putih?

Ku alihkan pandangan ke sekitar. Ruangan ini di penuhi dengan benda-benda mewah dan antik. Ini sama sekali bukan tempat dimana aku membawa Bebi terakhir kali!?
“Kamu sudah sadar?”
“…?!..., kau?”

Aku melihat bebi berada tepat disisi tempat tidurku. Duduk di atas sebuah kursi goyang yang terbuat dari kaca, dipenuhi dengan ukiran-ukiran kecil yang tersebar hingga mencapai kaki kursi. Ia tersenyum padaku sambil meletakkan buku elektroniknya ke atas meja, sebuah lembaran kaca seukuran buku yang akan mengeluarkan tulisan saat dinyalakan, dan bisa menyimpan ribuan buku di dalamnya.

Dia tersenyum?? Apakah ia tersenyum? Secara tiba-tiba?

Terakhir kali aku melihat senyuman itu setelah … belasan orang hampir mati di pegunungan. Kali ini apa yang …
“Aku sedang membaca buku yang sangat lama, tentang dunia dimana manusia bisa menggunakan sihir. Hanya dengan menggunakan mantra, mereka bisa melakukan banyak hal. Cerita yang sangat menarik, dan juga konyol.” Ucapnya sambil bersandar dan menekan sebuah tombol yang membuat kursi itu bergoyang dengan sendirinya. Ia kini hanya menatap langit-langit putih diatas kami. Syukurlah, ia tersenyum karena bacaannya.

“Apa kamu percaya kalau manusia bisa membuat dunia seperti itu ada?” ia masih saja menatap langit-langit ruangan ini, seolah ada sesuatu yang menarik di sana, dengan sambil menikmati ayunan kursi goyangnya.

“Jika kau punya waktu untuk membicarakan tentang ceritamu, kenapa tidak jelaskan saja tentang situasi kita sekarang ini?” Aku bangun dari tempat tidur dan berdiri di hadapannya. “Apa agensi yang melakukan ini semua?”

Bebi kembali menekan tombol di kursi hingga perlahan kursi itu berhenti bergoyang. Ia bangun dari duduknya dan menggenggam tanganku. Hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya…

“Aku yang melakukan ini semua.” Bebi menuntunku untuk mengikutinya. Meski ia menggenggam tanganku, tapi aku tidak menyukai situasi kali ini.

Kami berjalan menuju sebuah pintu keluar. “Ada yang ingin aku tunjukkan padamu.” Ia menarikku keluar dari ruangan besar itu. Kini kami berjalan di sebuah koridor yang juga terlihat cukup besar, beralaskan karpet coklat keemasan yang terbuat dari bulu entah apa itu, tapi terasa sangat halus di kaki telanjangku. Semua hal di sini bergaya klasik. Apa maksudnya semua ini?

Kumelihat puluhan lukisan hasil karya orang-orang terkenal terpajang di sisi kiri dan kanan koridor luas ini, jupa beberapa kamera yang sangat kecil. Setiap kamera terletak di beberapa langit-langit, bahkan terlihat hampir sama persis seperti sebuah kancing. Jika saja aku tidak mempelajari tentang hal seperti itu selama pelatihanku dulu, mungkin aku tidak akan tau bahwa itu adalah sebuah kamera pengintai.

Hei, apa ini sebabnya kau tidak menjelaskan apapun padaku sejak tadi?
Aku yakin Bebi pasti tau tentang apa yang aku pikirkan. Ia hanya tidak meresponnya.

Aku hanya diam dan terus saja mengikutinya. Mungkin aku akan mendapatkan penjelasnnya nanti. Tanpa sadar aku menatap tangan kami, kurasakan tangannya terasa cukup dingin. Apa dia sakit, atau tanganya memang selalu sedingin ini?

Setelah berjalan cukup lama, Bebi berdiri di hadapan sebuah pintu yang sangat besar, melihatnya saja aku tau bahwa itu bukan pintu yang terbuat dari kayu. Itu Baja!! Meski warnanya emas, tapi terlihat jelas bahwa itu bukan sekedar besi biasa. Apa yang disembunyikan di balik pintu baja itu? Bebi yang masih saja diam membuatku semakin merasa tidak nyaman!

Tanpa jawaban. Tanpa suara. Bebi masih tidak menghiraukan isi pikiranku. Ini menyebalkan. Ia berdiri di hadapan pintu besar itu dan menyentuhnya dengan tangan kirinya, sebuah gambar dengan sidik jari Bebi terlihat di monitor di sisi kiri pintu itu. Dan masih dengan santainya, Bebi melangkah melewati pintu itu, ia kembali menarik tanganku. Kami memasuki ruangan itu. Aku tidak tahan lagi.

“Sudah cukup!” Aku melepaskan genggaman tangannya dariku. “Aku tidak peduli dengan semua kamera pengintai itu lagi. Jelaskan semuanya padaku sekarang. Apa ini? Kenapa kita bisa berada di sini? Dan kenapa kau tidak merespon pertanyaan dari tadi?”

Ia hanya menatapku sesaat. Ada apa lagi dengan sikapnya kali ini? Kenapa sikapnya terus saja berubah-ubah? Dia kembali mengabaikanku, lagi. Bebi mengabaikanku bahkan di saat aku kesal!!

Ada sebuah tabung yang sangat besar di tengah ruangan. Berwarna silver dan lebih terlihat seperti sebuah kapsul yang besar. Beberapa kabel tersambung ke tabung itu. Bebi mencoba membuka tabung itu dengan menekan beberapa tombol. Perlahan bagian atas tabung itu pun bergerak. Seketika itu juga aku melihat sesuatu terbaring di dalamnya.


?!?!
“Ezra?!?!” Tanpa sadar aku mengeluarkan suara yang begitu keras.


Ini tidak mungkin. Aku bergegas mendekatinya. Menggenggam tangannya. Ini sungguh dia. Bagaimana Ezra bisa … aku bahkan tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Ezra di dalam sana, terbaring tak berdaya. Mata, kepala, telinga, bahkan hampir seluruh kepalanya ditutupi dengan sesuatu yang aku sendiri bahkan tidak tau benda jenis apa ini, berbentuk helm dan sepertinya cukup kuat. Aku hanya berdiri, mematung. Berdiri di sisi tabung aneh itu dengan pikiran tak menentu. Satu-satunya yang aku tau bahwa ia masih bernafas.


Ezra …
Apa yang telah mereka lakukan padanya…

Sort:  

Akhirnya setelah beberapa lama ceritanya berlanjut.

DQmPKWdEBbbPpYcx3wi12WJCpygZTyJ3oeeEpGhkbHp45mB.jpeg

Terima kasih husl ^^

Cerita yang bagus. Semoga bisa menjadi sebuah novel yang hebat

Terima kasih @aswad atas dukungan dan doanya. Saya akan berusaha lebih baik lagi ^^

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 54370.47
ETH 2283.51
USDT 1.00
SBD 2.33