RUMAH ADAT MINANGKABAU ( SUMATERA BARAT )

Rumah Adat Minangkabau – Rumah Gadang Berasal dari Provinsi Sumatera Barat, Indonesia adalah salah satu rumah adat dengan ciri khas tersendiri yang sampai sekarang masih sering dijumpai. Rumah Gadang juga biasa disebut dengan nama Rumah Bagonjong oleh masyarakat setempat. Selain Rumah Bagonjong juga masih ada lagi sebutan lainnya yaitu Rumah Baanjuang.

Model rumah seperti ini juga banyak dijumpai di Negeri Sembilan, Malaysia. Tetapi tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) boleh dibangun rumah adat ini, karena hanya kawasan yang telah memiliki status sebagai “nagari” saja Rumah Gadang ini dapat didirikan.

Begitu pula pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat seperti ini juga dulunya tidak ada yang diabnagun oleh para perantau di Minangkabau.

1486509917614.jpeg

Meskipun sebagai tempat tinggal bersama seperti rumah pada umumnya, Rumah Gadang memiliki ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan tersendiri. Ketentuan-ketentuan tersebut misalnya jumlah kamar bergantung pada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Kemudian setiap perempuan yang telah bersuami dalam kaum tersebut memperoleh sebuah kamar.

Sementara perempuan tua dan anak-anak mendapatkan kamar di dekat dapur. Sedangkan untuk perempuan yang masih gadis remaja mendpatkan kamar bersama di ujung yang lain. Semua bagian dari Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali unntuk kamar tidur. Pada bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai dengan tiang.

Tiang tersebut berbanjar dari depan ke belakang dan dari kiri ke kanan. Untuk tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menunjukkan lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menunukkan ruang. Jumlah lanjar ini juga bergantung dari besar rumah, bisa dua, tiga dan empat.

IMG_6776.JPG

Ruangannya sendiri terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga sampai sebelas. Pada umummnya Rumah Gadang dibangun diatas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum secara turun temurun dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan pada suku tersebut.

Biasanya pada halaman depan Rumah Gadang selalu terdapat dua buah bangunan Rangkiang yang digunakan untuk menyimpan padi. Pada sayap bangunan sebelah kanan dan kirinya Rumah Gadang terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang) yang digunakan sebagai tempat tempat penobatan kepala adat atau pengantin bersanding, karena itu rumah Gadang dinamakan juga sebagai rumah Baanjuang.

Anjung yang terdapat pada kelarasan Koto-Piliang menggunakan tongkat penyangga, sedangkan pada kelarasan Bodi-Chaniago tidak menggunakan tongkat penyangga di bagian bawahnya. Perihal ini sesuai dengan filosofi yang dipercaya oleh kedua golongan masing-masing.

Pada golongan pertama meyakini prinsip pemerintahan hirarki bahwa menggunakan anjung yang menggunakan tongkat penyangga, sedangkan pada golongan kedua anjuang tersebut seolah-olah mengapung di udara.

Selain itu tidak jauh dari komplek Rumah Gadang biasanya juga dibangun surau kaum yang berfungsi sebagai sarana tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga menjadi tempat tinggal lelaki dewasa suku tersebut yang belum menikah.

Snapseed.jpg

Sort:  

Congratulations @rahmatrizky93! You have received a personal award!

1 Year on Steemit
_Click on the badge to view your Board of Honor.

Do you like SteemitBoard's project? Vote for its witness and get one more award!

Congratulations @rahmatrizky93! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.17
JST 0.028
BTC 69075.42
ETH 2475.71
USDT 1.00
SBD 2.35