Nazam, Kotemporer dari Malaka
Perkembangan dunia moderen semakin pesat secara globalisasi terasa menjadi momok akan merosotnya kecintaan kita terhadap warisan nenek moyang, logikanya anak muda sekarang lebih suka terhadap musik yang moderen padahal jauh sebelum ini bermuculan sudah ada nazam yang di nyanyikan dengan irama.
Pengenalan nazam
Nazam merupakan salah satu puisi Melayu lama yang berasal dari puisi Arab. Seperti syair, nazam mempunyai bentuk, ciri-ciri dan lagunya yang tersendiri. Nazam berkembang di Malaka Abad ke - 19 dan awal abad ke-20. Nazam menjadi sangat terpopuler sebagai nyanyian masyarakat di gampong-gampong dalam majelis tertentu terutama sekali dalam majlis keagamaan.
Pada mulanya, nazam hanya didendangkan dalam bahasa Arab yang terdapat kitab berzanji yang bertajuk Abdoubis yaitu nazam sifat dua puluh, hingga kemudia di terjemakan oleh seorang ulama terkenal malaka Tuan Haji Ahmad bin Abdul Rauf yang diberi nama Nazam Sifat Dua Puluh beserta jenis nazam lain yang diterjemahkan dari bahasa Arab juga karya beliau tersendiri.
Kini, nazam semakin dilupakan masyarakat, meskipun usaha memperkenalkannya sufah bermula dari malaka. Puisi nazam ini indah didengarkan dan mudah untuk dikarang. Pada awalnya, nazam digunakan oleh tuan guru yang mengajar agama untuk menyampaikan ajarannya. Ini merupakan satu kaedah pengajaran yang telah diamalkan oleh para guru karena melalui iramanya para pelajar akan mudah mengingati isi kandungan nazam tersebut.
Berikut beberapa nazam terpopuler diMalaka dalam buku Mufti Melaka yaitu, pertama Tuan Haji Ahmad Bin Abdul Rauf ialah Nazam Sifat Dua Puluh, Nazam Rukun Islam, Nazam Kisah Nabi, Nazam kisah Ajal Maut, Nazam Bab-bab air, Nazam bab sembanhyang dan lain sebagainya. Namun seiring perkembangannya nazam juta telah dikarang dengan kandungan bertemakan nasehat, pembelajaran, kebaikan, sambutan dan majelis adat lainnya.
Contoh nazam :
Sifat Dua Puluh
Allah, Allah Azawajala Tuhan kami
Kami minta ampun akan dosa kami
Dengan nama Allah kami mula nazam
Sebab dengan dia jadi kitab ini
Wahai saudara kami khabar akan kamu
Mengenal Allah fardhu 'ain atas kamu
Sabda nabi awaluddin ia makrifat
Bukan shalat, bukan siam, bukan zakat
Dan yang wajib bagi Allah dua puluh
Juga kurang jangan lalai biar sungguh
Itu sebagian contoh nazam yang berkembang pada masa itu di semenanjung melaka hingga ke serumpun melayu, banyak manfaat yang terciptakan dari sebuah nazam selain mudah mengingat juga menjadi nyanyian merdu pada kala itu, maka sesuatu itu telah tergantikan oleh pergantian zaman, nazam terasa sudah usang bagi masrayakan era moderen lebih tertarik dan menarik mendengar melodi musik yang moderen.
Terima kasih
Salam @syeham12
Upvoted ☝ Have a great day!
Thank you for the support