Tuan negri sebrang
Wahai tuan – tuan mantan warga sebrang
Kami yang tak lari dari injakan kaki para serdadu
Kami masih hidup dan terus ingin hidup
Kami bukanlah tikus yang jadi alat uji
Kami para petani yang tidak pintar onani
Kami polos demi cita-cita
Kami bertahan demi marwah bangsa
Tapi jangan kalian anggap kami budak yang tak ada harga
Yang bisa kalian buai dengan makanan basi penuh bakteri
Kami hanya ingin cita-cita awal tersambung kembali
Kami tidak ingin cita-cita terhimpit kaki kursi goyang mu
Katanya berjuang untuk mencapai keseimbangan ekonomi
Tapi kenapa wujud perjuangan itu menjadi imitasi
Wahai tuan mantan warga sebrang
Aceh tidak bisa sejahtera dengan otonomi
Jangan onani kami dengan kata Helsinki
Sudah cukup kau buat mual perut kami
Dengan bisikan nafas busuk mu yang tak pernah gosok gigi
Kami tidak butuh partai
Kami Cuma butuh harga diri
Bukakankah papua juga berotonomi
Tapi mereka tidak seperti tuan yang hijau mata melihat segepok uang
Mereka masih berjuang
Tuan sia-siakan ribuan nyawa pejuang Hanya demi kursi pimpinan propinsi
Dimana hati tuan – tuan saat kita di permalukan oleh RI
Di saat bendera tidak pernah diakui
Disaat UUPA dianggap terasi dan di saat aceh dianggap anak tiri
Banggakah tuan dengan segala hak otonomi
Yang sesungguhnya otonomi imitasiahai tuan – tuan mantan warga sebrang
Kami yang tak lari dari injakan kaki para serdadu
Kami masih hidup dan terus ingin hidup
Kami bukanlah tikus yang jadi alat uji
Kami para petani yang tidak pintar onani
Kami polos demi cita-cita
Kami bertahan demi marwah bangsa
Tapi jangan kalian anggap kami budak yang tak ada harga
Yang bisa kalian buai dengan makanan basi penuh bakteri
Kami hanya ingin cita-cita awal tersambung kembali
Kami tidak ingin cita-cita terhimpit kaki kursi goyang mu
Katanya berjuang untuk mencapai keseimbangan ekonomi
Tapi kenapa wujud perjuangan itu menjadi imitasi
Wahai tuan mantan warga sebrang
Aceh tidak bisa sejahtera dengan otonomi
Jangan onani kami dengan kata Helsinki
Sudah cukup kau buat mual perut kami
Dengan bisikan nafas busuk mu yang tak pernah gosok gigi
Kami tidak butuh partai
Kami Cuma butuh harga diri
Bukakankah papua juga berotonomi
Tapi mereka tidak seperti tuan yang hijau mata melihat segepok uang
Mereka masih berjuang
Tuan sia-siakan ribuan nyawa pejuang Hanya demi kursi pimpinan propinsi
Dimana hati tuan – tuan saat kita di permalukan oleh RI
Di saat bendera tidak pernah diakui
Disaat UUPA dianggap terasi dan di saat aceh dianggap anak tiri
Banggakah tuan dengan segala hak otonomi
Yang sesungguhnya otonomi imitasi
Congratulations @syampadusen! You received a personal award!
Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!
Click here to view your Board
Congratulations @syampadusen! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!