Tin Mulai Berbuah, Setelah Lama Menanti
Rasa puas mulai menyelimuti usaha saya. Kala dirimu mulai menampakkan dirimu. Itu sudah lama saya tunggu-tunggu. Saban saya pulang belum lengkap rasanya bila dirimu belum kusambangi. Saya perhatikan setiap lekuk yang kamu punya. Penuh harap akan hadirnya dirimu wahai buah tin.
Hampir setahun saya menanam pohon tin ini, baru sekarang mulai menampakkan putiknya. Sebelumnya, pada batang ini ada satu cabang yang sudah di cangkok ukuran tidak lebih besar dari jari kelingking. Cabang itu sudah saya potong empat bulan lalu, saya bawa pulang ke Merdu. Di sana di halaman rumah Mak, saya tanam. Dan tumbuh baik melebihi batang indukannya. Sudah berbuah lebih awal dari batang indukannya.
Sebulan lalu cabang yang tumbuh subur itu sudah berbuah. Tapi hanya satu saja buahnya, hari Minggu lalu saya pulang, ternyata sudah banyak putik buahya. Hampir setiap pangkal tangkai daunnya memperlihatkan putik yang masih kecil. Sayapun merasa puas walaupun batang indukan yang saya tanam di halam rumah mertua belum ada tanda-tanda berbuah.
Sepulang dari Merdu, saya mulai memperhatikan setiap pangkal dasar tangkai daun pohon tin induk yang saya tanam di halaman rumah mertua. Alhamdulillah, ternyata juga sudah mulai berbuah. Hanya dua putik buah yang sudah terdeteksi. Tidak sebanyak batang yang saya tanam di Merdu, padahal itu hanya cabang kecil ketika saya tanam dan kini sudah tumbuh besar melebihi batang dasarnya.
Saya sudah berencana untuk mencangkok setiap ruas batangnya. Untuk saya perbanyak karena tidak kunjung berbuah. Tapi hari itu, begitu saya lihat sudah menampakkan putik buahnya, bahagia sekali saya. Saya panggil istri dan anak-anak memberitahu mereka bahwa pohon tin ini juga sudah berbuah. Istri dan anak-anak ikut bahagia, karena mereka juga sudah lama menunggu akan hadirnya buah yang di abadikan sebagai nama salah satu surah dalam Al-Qur'an.
Rencana untuk memutilasi setiap ruasnya setelah saya cangkok, urung saya lakukan. Dan selanjutnya pohon tin ini akan menjadi penyejuk mata saya setiap kali pulang kampung. Untuk teman steemian tau saja, saat ini saya sudah menanam empat varian pohon tin, pertama varian *bleu giant, kedua varian red libya sedangkan yang dua varian lagi saya tidak teringat lagi jenis atau variannya.
Nyan Bak Tin lon tgk
MasyaAllah lagak that. Tulisan lon nyo trok mawa cheetah, padahal sama sekali hana hubungan dengan link yang dijok le cheetah nyan
Dipat nyo tgk @elmubareki?
Di keu rumoh long. Na 3 Bak Dg 3 Varian
Jangan lupa kirim ke server.
Bang, entar foto ya buah yang udah besarnya. Penasaran saya. Artikel bagus.
Posted using Partiko Android
Ada tuh buah yang sudah besarnya, yang dikirim @elmubareki kolom kementar di atas
Mantap tgk
Alhamdulillah pak @abduljalil.mbo