Sepuluh Ribu Batu Bata Untuk Rumah Dhu'afa
Ini tidak lumrah, rumah dengan ukuran 6x6 atau tipe 36 m², yang biasanya hanya menghabiskan 7000 s/d 8000 batu bata. Tapi untuk rumah yang satu ini harus menyediakan 10.000 batu bata. Tidak jelas kenapa hal yang demikian dapat terjadi. Apakah penyedia batu bata yang bermain atau memang terlalu banyak batu bata yang patah atau hancur?
Terlepas dari jumlah bata yang membengkak dari jumlah yang semestinya. Yang terpenting rumah dhu'afa ini harus siap, biarlah saya yang akan menanggung atas ketimpangan ini. Dan ini akan menjadi pelajaran penting bagi saya dan siapa saja yang memikul tanggungjawab dalam hal perpanjangan tangan para muhsinin.
Ketimpangan ini bermula ketika pemesanan batu bata pada salah satu penyedia batu bata. Saya memesan 7000 batu bata untuk tahap pertama, karena kapasitas pengangkutan yang hanya mampu mengangkut 7000 batu bata. Jelas 7000 yang saya pesan. Tapi karena alasan sudah kemalaman sampai bata di lokasi, maka bata tidak saya minta untuk disusun rapi seperti biasanya. Melainkan langsung di dam alias dibongkar cara mudah seperti cara menurunkan pasir dari dam truk.
Hal itu saya lakukan karena sudah saling percaya antara saya dan penyedia bata. Dan saya pun tidak mungkin lagi untuk menghitung jumlahnya karena bata tidak tersusun sebagaimana mestinya. Katakanlah bata banyak yang patah atau hancur, tapi sangat tidak masuk akal bila kekurangan bata itu mencapai 2000.
Kemungkinan lainnya, ukuran bata yang tidak sama alias bata ini sedikit lebih kecil dari ukuran bata biasanya. Sekali lagi bila disebabkan karena ukuran tentu juga tidak akan membengkak sampai mencapai 2000. Ini sangat tidak masum akal, dan belum pernah ada kejadian pembangunan rumah tipe yang sama, yang dibangun oleh Baitul Mal menghabiskan bata sampai 1000 biji bata.
Terlepas dari ketimpangan ini, kami sudah berkomitmen bahwa penerima rumah dhu'afa ini tetap akan menerima satu unit rumah utuh sesuai dengan spek yang telah ditetapkan. Tidak boleh ada sedikitpun rasa ketidakpuasan penerima.
Biarlah segala resiko saya yang menanggung, pembangunan rumah dhu'afa ini tetap haru berjalan, dan harus selesai seauai dengan yang telah direncanakan. Kondisi rumah saat pengambilan foto ini sudah hampi selesai pemasangan seluruh bata, dan hari ini direncanakan akan dilakukan pengerjaan pengecoran slop atas. Dan menurut perkiraan tukang yang mengerjakan pembangunan rumah ini seminggu kemudian sudah selesai 100%.