#Part-1: ANALISIS PERAN “STEEMIANS” DALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA (KSI) BARSELA TERHADAP LITERASI POSITIF DI ACEH
Tulisan ini merupakan hasil riset dan observasi sederhana penulis terhadap gejala komunikasi yang terbentuk dalam komunitas steemit di Barsela. Analisis sederhana penulis lakukan dengan mencoba mengaitkan dengan beberapa kajian konseptual dan teoritis sesuai dengan bidang keilmuan, dalam ranah komunikasi kelompok. Riset dilakukan dengan melakukan observasi langsung terhadap pola komunikasi dalam kelompok dan wawancara sederhana terhadap empat informan penelitian.Terima kasih terhadap para informan yang sudah bersedia untuk meluangkan waktunya dan memberikan pendapat singkat, sehingga terciptalah tulisan sederhana ini. Semoga dapat memberikan gambaran dan wawasan bagi perkembangan komunitas Steemit di bumi Aceh ini. Atas kesalahahan, penulis memohon maaf. Karena keterbatasan riset dan kedangkalan dari daya analisa penulis. Terima kasih.
dokumentasi steemian KSI Barsela
Pengantar Singkat
Fenomena media sosial blogging Steemit selama dua tahun terakhir menjadi trend baru dalam masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh. Media sosial Steemit menawarkan sistem terbaru yang berbeda dari media sosial lainnya dengan penekanan pada sistem blockchain yang memberikan penghargaan dalam bentuk steem dollar kepada para penggunanya. Mewabahnya penggunaan media Steemit ini kemudian mendorong terbentuknya komunitas-komunitas di tengah masyarakat, yang dikenal sebagai Komunitas Steemit Indonesia (KSI), dan salah satunya ada di Aceh Barat yang disebut dengan KSI Barsela.
Para pengguna Steemit yang tergabung dalam komunitas ini kemudian dikenal dengan sebutan Steemian. Adapun anggotanya sudah mencapai 118 Steemians. Melalui komunitas Steemian ini melakukan interaksi untuk mempermudah pencapaian reward di Steemit. Dalam hal ini, komunikasi menjadi hal utama yang diperlukan dalam interaksi sosial, salah satunya adalah komunikasi peran. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana bentuk komunikasi peran yang dilakukan oleh Steemian Barsela di dalam komunitas. Dengan pendekatan teori yang digunakan adalah Role Theory untuk melihat tiga aspek: role expectation, role demands, dan role skills. Sedangkan jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif, dengan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian terhadap tiga aspek peran menggambarkan bahwa setiap Steemian di dalam komunitas harus mengedepankan bentuk-bentuk komunikasi kelompok yang efektif dalam bersikap dan berinteraksi antar sesama Steemian lainnya.
1. Pola Komunikasi Steemians dalam KSI Barsela
A. Komunikasi Kelompok Melalui Komunitas Virtual Di Media Sosial Whatsapp
Pada dasarnya, Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Barsela ini merupakan jenis komunitas virtual yang terbentuk melalui relasi jaringan di media sosial Whatsapp. Sehingga pola komunikasi kelompok yang terjadi di antara setiap anggota komunitas secara lebih intens dilakukan melalui pemberdayaan fitur grup di Whatsapp. Sehingga jenis komunikasi yang terjadi adalah komunikasi bermedia (mediated communication oriented), di mana proses interaksi tatap muka (face to face communication) sangat kurang dilakukan.
Pola interaksi utama terjadi antar anggota dalam komunitas adalah melalui grup yang dinamakan “KSI chapter Barsela” ini. Hal ini dimaksudkan karena setiap anggota dari komunitas ini tidak berkumpul di daerah yang sama, namun terpencar di daerah yang berbeda-beda meskipun latar belakang kelahiran yang sama. Komunikasi melalui grup Whatsapp ini juga dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi satu sama lainnya, seperti berdiskusi tentang Steemit, berbagi informasi, dan saling berbagi link tulisan di akun steemit masing-masing secara rutin.
grup virtual KSI Barsela
B. Terbentuknya Active Member dan Silent Member
Dari hasil observasi terhadap komunitas di Whatsapp, peneliti menemukan ada dua jenis anggota, yaitu yang menjadi active member dan silent member. Active member ini ditandai dengan anggota komunitas yang tampil secara aktif di dalam komunitas, baik untuk berbagi link, berdiskusi, atau berbicara hal-hal di luar konteks dan tujuan komunitas. Sedangkan silent member adalah anggota komunitas yang memilih untuk diam dan bertugas hanya mengamati saja. Anggota aktif inilah yang bertugas untuk menghidupkan suasana komunitas melalui bentuk komunikasi yang tidak kaku dan fleksibel.
Pola komunikasi fleksibel ini sangat mungkin terjadi karena proses interaksi yang difasilitasi sebuah “virtual group” di media sosial whatsapp ini. Sehingga memberikan kesempatan bagi anggota komunitas untuk secara leluasa dapat mengekspresikan dirinya hanya melalui jari-jemari atau pesan yang diketikkan, tanpa harus terbeban dengan ekspresi wajah, status sosial, intonasi suara, dan lain-lainnya yang sulit dilakukan ketika bertatap muka.
C. Bentuk Hubungan (Relationship) Antar Anggota Komunitas**
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap grup KSI Barsela ini, peneliti menemukan bahwa pola komunikasi yang terjadi dalam komunitas ini merupakan pola komunikasi yang sifatnya informal, tidak kaku, dan lentur. Setiap anggota KSI Barsela ini berasal dari latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, namun komunikasi terjalin secara sangat fleksibel dan terbuka. Meskipun komunitas ini baru berdiri selama dua bulan, namun dari observasi terhadap pola interaksi anggota dalam grup Whatsapp dapat dilihat bahwa ada hubungan emosional yang baik antara sebagian active member. Hal ini dikarenakan meskipun intensitas tatap muka jarang dilakukan, namun sebagian dari member aktif ini punya hubungan yang baik juga di kehidupan nyata mereka sebagai sesama rekan kerja atau kenalan.
Namun demikian, di sisi lainnya peneliti juga menemukan ada suatu bentuk hubungan yang canggung (awkward relationship) pada anggota lainnya yang tidak memiliki latar belakang pekerjaan sejenis atau pendatang baru yang belum mengenal sama sekali anggota dari komunitas. Hubungan yang canggung ini kemudian terlihat pada bentuk komunikasi yang kurang kedekatan emosional dan akrab. Terlihat pada bentuk pengabaian atau anggota tersisihkan dari forum pembicaraan komunitas.
Anggota yang mampu membangun keakraban, dapat dengan mudahnya menjalin hubungan emosional yang akrab antar sesama anggota komunitas lainnya, tidak hanya dalam komunitas virtualnya namun merambah pula dalam pertemuan di dunia nyata. Sedangkan anggota yang tidak mampu membangun keakraban dan lebih sering menarik diri, cenderung tidak memiliki hubungan emosional yang baik dan bahkan menjadi tersisihkan dari forum.
dokumentasi steemian KSI Barsela
Bersambung...
Penelitian yang super, semoga dengan hasil penelitian ini nantinya dapat menambah suasana baru dalam komunikasi sebuah komunitas, tentunya dengan ilmu dan pemahaman yang super dari peneliti @putrimaulina90.
Semoga penelitian ini berjalan lancar, serta tercapai tujuan dan hasil yang memuaskan.
Salam sukses dan super @putrimaulina90.
👍👍👍
Makasih. Memang sangat menarik mengamati gejala yg terjadi di Steemit sebagai media baru dan komunitas yg terbentuk. Karna ini nantinya bisa jadi salah satu faktor perubahan di kalangan masyarakat. Apalagi pergerakannya cepat sekali, sampai terbentuk komunitas yang massif. Dari komunitas Steemit, muncul nilai-nilai positif yg mendobrak gejala negatif yg bermunculan selama media sosial mewabah di kalangan netizen Indonesia.
Terbaik kak. Hee
Hanya kakak yang sanggup.
😂 yang lain sanggup juga dek. Tapi ga buat aja.
Wong ngumpulin data doang dari wawancara dan observasi singkat, eh jadi tulisannya..
Ahaa...
Makanya ku bilang terbaik kak. Ngumpulin bgitu saja gak ada yang mau, bahkan mngkin untuk mngisi. Hee
Wow Luar biasa Kak.
Keren banget Kakak mah 😍😍
Tulisannya berbobot banget
syukaaaaa 😍😍😍😍
Hehehe makasi dek Nury. Sesekali post hasil penelitian, walaupun sederhana. Ini masih part 1 loh..maaih ada part2 lainnya. Wawancara singkat dgn kalian kalau diolah bisa jadi bahan tulisan yg panjang. Hehe.
Jangan bosan kunjungi dan baca ya. 😆
Luar biasa kakak mah.
Takkan bosan membaca ulasan kaka yang begitu menawan.
Ditunggu part2, part 3 hingga seterusnya 😍
saya termasuk member yang silent, hanya kenal beberapa orang saja, Insya Allah bisa lebih aktif kedepan.
Hehe, akhirnya yg silent bersuara juga.
Ayo lebih aktif, kekuatan grup juga ada pada member silent..yg lebih susah ditebak gerak-geriknya. :D
Wowwww 😱 luar biasa semangat nya kak lon😁😁
Whahaha. Yg sana apa kurang semangat. Reputasi tinggi x udah. Udah cair pula. :))
Analisa yang runtun, saya rasa keakraban daerah barsela cukup kondusif walaupun saya banyak bertemu dengan sejumlah anggota lainnya
Ini baru pembukaan bal, belum masuk poin utamanya. :D
Iya, cukup kondusif sejauh ini. Karena memang hasil menunjukkan komunikasi adalah hal utama yg dibangun dalam kelompok ini bal.
Iya kak.. Oh iya, koisener kemarin tentang peran aktif KSI barsela lupa ikutan isi.😱
widih...bisa buat bahan skripsi juga nih..
Iya, bisa x malah. Tapi sayang, banyak mahasiswa yg engga peka sama gejala ini. Jadinya penelitian masih di konteks itu-itu melulu. Hehehe
bukan ga peka....tapi mahasiswa mainstream.. ga berani bikin sesuatu yang baru.
Dulu waktu saya bikin skripsi anti mainstream, dari mata kuliah yang ga pernah diangkat jd skripsi. Hasilnya A
semoga kita selalu mendapat berkah dan dalam keadaan sehat wal afiat, tulisan yang sangat bermakna, jangan lupa bagahia...
Hehehe. Amin. Makasih bang.
Bahagia x ini pun. :D