Membangun Generasi Muda yang Bijak Berinternet
Menjelang pemilu, media sosial yang ada di negeri kita semakin marak dipenuhi berbagai berita yang berkaitan dengan pesta demokrasi. Sayangnya tidak semua yang diberitakan itu benar. Banyak sekali berita hoax yang beredar dengan cepat di masyarakat.
Di era digital ini, pemahaman tentang penggunaan internet yang bijak belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat. Ketika mendapatkan berita yang viral dan banyak diperbincangkan, dengan mudahnya pengguna internet menyebarkan berita tersebut. Padahal kebenaran beritanya belum terbukti.
Menyikapi maraknya berita hoax yang beredar di masyarakat, beberapa waktu yang lalu Diskominfo Kota Bandung bersama Relawan TIK mengadakan workshop untuk kalangan anak SMA dan SMK di Kota Bandung.
Acara yang dilaksanakan di Hotel Primepark Bandung ini mengundang sekitar 11 sekolah menengah atas di Kota Bandung. Adapun tujuan dilaksanakannya workshop ini yaitu untuk mengajak generasi Kota Bandung untuk peduli dengan penggunaan internet yang baik dan mau menjadi Relawan TIK.
Mengenal Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Setelah acara pembukaan dan beberapa sambutan dari pihak yang berkepentingan, peserta workshop pun diajak untuk mengenal lebih jauh tentang peranan seorang relawan TIK.
Mochamad Latif yang menjabat sebagai ketua RTIK Kota Bandung, mengajak peserta seminar yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK serta beberapa komunitas di Kota Bandung untuk menjadi relawan TIK.
Sedangkan arti dari relawan sendiri yaitu semua kalangan yang melakukan suatu aksi kebaikan dan memberikan kontribusi nyata yang positif pada masyarakat. Dengan demikian menjadi relawan TIK, diharapkan dapat lebih cermat dan cerdas saat menerima informasi dari internet, memeriksa kebenarannya lalu secara suka rela menyebarkannya kepada masyarakat.
Menjawab pertanyaan seorang siswi yang ingin mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan ketika akan menyampaikan sebuah informasi pada khalayak, Latif berpesan beberapa poin penting seperti :
- Kuasai terlebih dahulu materi yang akan diinformasikan.
- Lebih baik tidak banyak bicara mengenai suatu hal yang tidak dikuasai. Apalagi tidak tahu sumber informasi tersebut.
- Apabila sudah paham dengan materi yang akan dibicarakan dan tahu persis dari mana sumbernya, baru sampaikan informasi tersebut pada khalayak.
Pemuda lulusan Universitas Pendidikan Indonesia itu juga menyampaikan kegiatan relawan TIK di tahun 2018 ini fokus pada Gerakan Literasi Digital. Ruang lingkup yang di akan digiatkan literasi digitalnya meliputi masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, santri penghuni pesantren, anggota pramuka, pelaku UMKM hingga ke masyarakat di pedesaan.
Materi Vlog untuk pelajar
Selain M. Latif yang mengenalkan tentang relawan TIK, hadir pula Kang Geri Sugiran sebagai pemberi materi di workshop tersebut.
Salah satu cara untuk bisa menjadi generasi muda yang bijak berinternet adalah mampu menyajikan konten positif dan bermanfaat bagi masyarakat melalui vlog.
Oleh karena itu, pelajar yang hadir di seminar tersebut diajarkan bagaimana membuat vlog yang menarik, informatif dan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Kang Geri mengungkapkan syarat agar vlog bisa menarik dan banyak mendatangkan minat pengunjung. Hal yang perlu diperhatikan yaitu:
- Buat judul yang menarik. Judul sebaiknya bisa memancing pengguna internet untuk mengakses channel kita.
- Berikan musik yang sesuai dengan materi yang kita buat. Musik juga bisa membuat pengunjung channel kita tidak merasa bosan. Namun, untuk menggunakan musik dalam video sebaiknya berhati-hati. Tidak sembarang lagu bisa dijadikan backsound sebuah video. Ada copyright yang membuat kita tidak boleh bebas menggunakan sebuah lagu.
- Materi harus selesai dan tidak terpotong. Cerita yang kita buat harus selesai dan pesan yang dibuat bisa sampai kepada penonton.
- Suara yang kita buat untuk melengkapi video pun harus jelas terdengar dan berkaitan dengan materi.
Setelah mendengar penjelasan dari Kang Geri, pelajar yang hadir diberi tugas untuk membuat sebuah vlog secara berkelompok. Bagi kelompok yang bisa membuat video paling menarik, Diskominfo menyediakan hadiah sebuah sepeda. Saat itu, yang berhasil menjadi pemenang adalah pelajar dari SMAN 14 Bandung.
Seminar yang bertujuan untuk mengajak pelajar yang hadir untuk bijak berinternet itu juga menghimbau agar tidak menyebarkan berita hoax, menyebarkan meme ujaran kebencian, mengumbar data pribadi di media sosial, curhat berlebihan di media sosial atau spamming dengan mengirimkan berita secara terus menerus pada orang lain yang dapat membuat orang merasa terganggu.
Kini pemerintah pun telah mengeluarkan undang-undang bagi pengguna internet yang tidak bijak. Misalnya saja hukuman 4 tahun penjara bagi masyarakat yang menyebarkan kebencian dan menyinggung suku lain.
Melalui workshop yang diadakan oleh Diskominfo dan relawan TIK ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang bijak berinternet dan mengetahui hukum yang mengatur tentang penggunaan internet.
Menarik sekali acaranya. Anak muda cerdas calon pemimpin cerdas pula.
Salam kenal.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Generasi cerdas adalah penerus bangsa yang akan melanjutkan pembangunan,
Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.