Makna Penting dari Ied Adha
Suasana perayaan Hari Raya Ied Adha masih tampak di berbagai tempat. Gema takbir pun masih terdengar berkumandang dari beberapa corong masjid. Menandakan jika hari ini masih termasuk bagian dari waktu berqurban.
Sebenarnya, Ied Adha bukan hanya sekedar hari saat kita berkorban, dengan cara menyembelih hewan qurban saja. Ada beberapa makna yang dapat kita ambil dari kegiatan menyembelih hewan qurban. Makna yang dapat kita ambil, yaitu:
Keluarga yang Taat
Dari peristiwa Ied Adha kita bisa mencontoh sikap yang dilakukan oleh keluarga Nabi Ibrahim.
Bagi seorang wanita, yang menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya, alangkah lebih baiknya jika kita bisa meneladani sikap Siti Hajar. Sebagai istri, Siti Hajar begitu taat pada suaminya untuk melakukan perjalanan jauh. Padahal beliau saat itu masih mempunyai anak kecil.
Dengan penuh ketaatan, Siti Hajar mengikuti suaminya untuk pergi ke sebuah padang yang tandus tanpa ada pepohonan satu pun. Rela ditinggalkan hanya berdua dengan putranya, karena yakin jika suaminya hanya melakukan perintah Allah.
Begitu pula dengan Nabi Ibrahim yang begitu taat pada perintah Allah. Melakukan apa yang diperintahkan meskipun dengan berat hati.
Seperti kita ketahui, rumah tangga Nabi Ibrahim baru dikaruniai buah hati setelah beberapa tahun pernikahan. Maka ketika beliau diperintahkan untuk meninggalkan putranya di padang tandus dan mengorbankan anak semata wayangnya tersebut, beliau dengan taat mengikuti perintah Allah SWT. Meskipun dilakukan dengan berat hati, karena rasa sayangnya pada Nabi Ismail.
Ketaatan yang dilakukan oleh Siti Hajar sebagai seorang istri, dan taatnya Nabi Ibrahim akan perintah Allah, perlu kita contoh dan teladani dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Mendidik Anak
Hari Raya Ied Adha juga mengajarkan pada kita untuk memperhatikan pentingnya mendidik anak. Nabi Ismail tidak akan menjadi anak yang sabar dan taat, jika bukan karena hidayah dari Allah dan hasil didikan dari orang tuanya.
Ismail kecil juga selalu melihat kesabaran ibundanya dan ketaatan yang dilakukan oleh perempuan yang telah melahirkannya. Dari perilaku orang tuanya, Nabi Ismail belajar dan mencontoh. Sehingga menjadikannya sebagai anak yang sabar dan taat pada orang tua.
Dalam mendidik buah hatinya, Nabi Ibrahim bukan hanya memperhatikan aspek intelektual saja, sebagai orang tua, beliau juga memperhatikan akhlak, perilaku dan karakter yang dimiliki oleh putranya.
Nilai-nilai itulah yang semestinya dapat dicontoh dan bisa kita praktekkan dalam pengasuhan buah hati. Dengan mencontoh keteladanan Nabi Ibrahim, diharapkan kita juga bisa menjadi keluarga yang sakinah dan disayang oleh Allah SWT.
Semoga kita bisa seperti keluarga Nabi Ibrahim yang memiliki sifat taat, sabar dan memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Aamiin.
Bingung mau nulis apa soal Idul Adha. Beneran di sini kayak ga ada apa-apa selain sembelih heean 🙈🙈
Posted using Partiko Android
Di sini juga sama mbak @ammachemist, hanya sembelih hewan, makanya saya nulis isi khutbah waktu shalat ied aja hehehe
Baca ini sambil berkaca. Ya ampun aku mah apa. Sabar dan taat sesuatu yang susah dilakukan. Tapi endingnya selalu membahagiakan ❤️
Yang penting sudah berusaha untuk sabar dan taat Teh @amrihpriutami 😊
Congratulations @nurulfitri! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard and the Veterans on Steemit - The First Community Badge.
Thanks @steemitboard