Suriah memanggil kita

Anak-anak adalah korban paling menderita atas perang sipil Suriah. Jutaan anak-anak menderita akibat konflik berdarah yang hingga kini tak berujung. Mereka mengalami aksi kekerasan, intimidasi, pelecehan, kelaparan, dan penyakit. Puluhan ribu anak tewas, cacat badan, terusir, dan alami trauma berat. Sebagian mengungsi ke negeri seberang, sebagian lainnya kehilangan nyawa.

Bagi anak-anak yang selamat, tumbuh kembang mereka tanpa orangtua tentu penuh kemirisan. Terbayang, hidup di tengah carut-marut pengungsian, membuat mereka harus hidup seadanya. Belum lagi kebutuhan emosional akan hangatnya pelukan orang tua, menambah tumpukan derita yang harus mereka tanggung.

Menjadi yatim piatu bukanlah pilihan. Namun demikian, tidak pernah sedikitpun kakak beradik itu mengutuk nasib mereka saat ini. Mereka meninggalkan semua di Aleppo, melupakan lara dalam usia belia. Reyhanli menjadi titik awal bagi yatim piatu Syaheema’, Syaheed, dan Rahaf untuk merajut asa.

Apa yang saya bagikan ini merupakan tulisan dari fb nama fb nya cepat tanggap.
Saya bagikan ini supaya kita semua tau bahwa saudara kita di Suriah membutuhkan bantuan kita.
#LetsHelpSyria
#SaveHumanity