Raga di sini, Jiwa di Lhokseumawe
Lantunan ayat suci Alquran terdengar di tengah kesunyian malam di ruangan ICU Cardiac. Malam ini jadwal dinas malamku. Setelah libur lebaran sekian lama, hari ini aku harus kembali ke rutinitasku sebagai seorang istri, ibu, juga perawat yang jauh dari keluarga besar. Ada sedih menyelinap di dalam hati. Sedikit lebay memang, tapi apa daya hati yang berkata.. Berat rasanya meninggalkan Lhokseumawe, tempat dimana cinta tumbuh dan berkembang dengan mekarnya tanpa syarat.
Selalu ada rindu, untuk Lhokseumawe. Rindu itu teruntuk wanita paling mulia dalam hidupku. Yang kasihnya tidak mampu aku jabarkan dalam aksara. Jua rindu untuk keluarga di sana. Meski hanya berjarak sekitar 270 an km dengan lama perjalanan lebih kurang 6 jam, namun tetap saja sedih tidak mampu terbendung karena tidak bisa menghabiskan hari bersama, menikmati teh hangat dan kue Keukarah di pagi hari. Bahagia terkadang sesederhana itu...
Suasana rumah yang nyaman, dikelilingi oleh sanak keluarga, dan hangatnya kota kecil itu mampu menaklukkan pesona kota Banda Aceh di hatiku. Raga ini ada di Banda Aceh, tapi jiwaku masih tertinggal di Lhokseumawe..
Upvote this: https://steemit.com/free/@bible.com/4qcr2i
Lhoksemawe indahnya😎
Iyaa @rahmayn.. Ayo main ke lhokseumawe..
Aaaa syediihh
Sepertinya saya tahu itu di mana.