Setiap Kata punya makna, berwibawa. Berdampak dalam kehidupan. Berhati-hatilah dalam berkata, agar kita dikenang sepanjang masa, meskipun kita telah tiada dalam dunia dunia
KEPRIHATINAN ANAK GEMBALA
Kelestarian alam dan lingkungan hidup bertanggung jawab bersama.
Bencana alam terjadi karena perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Korban bencana banjir, pencemaran laut, kemarau panjang, kebersihan semoga dapat terhindarkan. Inilah yang menginspirasi konsep puisi yang berjudul “Kep Konsultasi Anak Gembala“
KEPRIHATINAN ANAK GEMBALA
Seorang anak gembala di tepian hutan
Duduk di atas kerbau yang sedang makan
Meniup seruling syair kenistapaan
Melantunkan lagu kesedihan
Tatkala menyaksikan pohon-pohon tumbang berserakan
Anak gembala turun dari kerbau
Dipungutnya biji-biji buah kayu
Ditanamnya satu persatu
Ia berharap hujan turun di situ
Anak gembala naik ke punggung kerbaunya
Ditinggalkannya hutan yang sedang merana
Ia tiup seruling dengan syair pembuka jiwa
Agar dunia segera membuka mata
Awan hitam gelap menutupi bumi
Suara seruling kenistapaan belum berhenti
Lagu kesedihan masih dinyanyikan lagi
Angin sepoipun bertiup tak sudi
Tangisan burung-burung menyayat hati
Sungai-sungai tak mampu mengairi sawah lagi
Anak gembala duduk merenung di atas batu
Terbayang tatkala jeritan –jeritan yang menyayat kalbu
Saat banjir bandang mengamuk di situ
Anak gembala duduk merenung di atas batu
Lidahnya terasa kelu, dia kini membisu
Airmatanya berkaca-kaca , jiwanya mengelana
Suara tangisnya hingga tak tersisa
Keprihatinan menyelimuti jiwanya
-------********-----
#Partiko android