poetry
TETESAN TERAKHIR
Muklis Puna
Inilah tetesan tinta terakhirku untuk negeri
Setelah ini, pena pembedah ketidakadilan akan kucampakkan dalam tong birokrasi
Inilah suara geraham terakhir mengunyah kebatilan
Suraku kini di ujung kerongkorogan berserak dahak
Setelah ini akan kuludahi dahak kering mengental di jalan negara
Puluhan liter tetesan merah telah kutuang dalam aliran sungai menghitam
Tak sefikitoun muara sungai mengubah rona warna pelangi negeri
Satu persatu jemari tampak keriput menggores kisah pencari asa yang mengambang
Orang orang pinggiran menggotong recehan dalam kresek membayar pajak berlipat empat
Wahai saudaraku berbaju kumal...
Bau napasmu telah dijadikan deodoran pemilik negeri
Istana pelepahmu dipasak pada dinding sebagai lukisan tiga dimensi
Ocehan bayimu merengek minta susu dianggap cerita tanpa ending
Inilah tetesan terakhirku untuk negeri
Setelah ini aku akan menatap dan meratap melihat pertualang mu menyelamatkan hidup dari badai negeri yang melanda
Inilah tetesan ku terakhir untuk negeri
Setelah ini penaku akan membusur kisah kisah merindu
Maafkan aku saudaraku,
Bosan telah menyerang jiwa
Panas telah mengundang gerah
langit tak memantul teriakanku
Gema negeri hanya berbisik dalam angin
Lhokseumawe, 23 Maret 2018
LAST TEST
Muklis Puna
This is the last drop of my ink for the land
After this, I will discard the injustice in the barrels of bureaucracy
This is the last mast chewing falsehood
Suraku is now at the end of a sputtered kerongkorogan crawl
After this I will spit dry phlegm in the country road

Dozens of liters of red droplets I have poured in a black river stream
Not a little estuary of the river change the color of the rainbow country
One by one the fingers looked wrinkled scratching the story of a floating searcher
Suburban people take a change of coins in crackle paying taxes quadruple
O my dear shirt ...
The smell of your breath has been made the deodorant of the landlord
Your bustling palace is cooked on the wall as a three-dimensional painting
Baby babbling whining for milk is considered a story without ending
This is my last drop for the country
After this I will stare and wail at your adventures of saving lives from the storm of the country that struck
This is my last drop for the country
After this my pen will drip the story of the longing story
I'm sorry my brother,
Bored have attacked the soul
The heat has invited sultry
the sky did not bounce off my shout
The domestic echoes just whisper in the wind
Lhokseumawe, March 23, 2018
Semacam edisi menyerah dgn kondisi?? Apa itu??
ya sobat puhan kotak tinta sudah kuludahkan lewat tumpahan tinta
tapi kondisi negeri masih satgnan kawan. kadang berpikir aku ingin berhenti menoreh kisah negeri diaatas hmaparan negeri ini.
Waduh.. Jgan dulu bg, masih sangt bnyak yg membutuhkn tulisan abg..
he,, he ada 850 lebih puisi saya sebagian dari jumlah tersebut mengkritik kebijakan negeri ... tapi tak satupun terdengar oleh pemilik rasa bang....
Mngkin mereka tak mengerti,
perlu sesekali diberi arti,
biar mereka tau isi hati si penghuni negeri..
😁😁😁
Setuju bang karena telinga sudah disumpal nyanyian iblis dan mata dihiasi dengan kesenangna semu
semoga di steemit ini dapat kita suarakan kembali suara anak negeri... walau kadang kena spam he..he
Semangat terus bg @mukhlispuna
Amin amin