Pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga - bahasa Indonesia
Pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga
selamat pagi steemian, bagaimana kabarmu hari ini aku ingin berbagi cerita tentang sepasang anak laki-laki kelinci. ini menjadi pelajaran emas bagi saya. mengikuti cerita
Awalnya saya memelihara sepasang anak kelinci. Satu mati, yang lain bertahan hidup. Namanya Cika (maaf untuk nama Cika). Masing-masing memanggil namanya, selalu datang. Setiap azan, dia selalu diam. Dia sering masuk ke rumah. Setiap kali saya berdoa, dia selalu berbaring di samping sajadah bukannya di atas. Ketika waktunya tiba, ayah membelikannya kelinci penuntun pendamping. Cika senang. Bermain sehari-hari dengan Bulbul. Tapi dia tidak melupakanku. Kebiasaan, dia suka keluar pagar. Meski sudah bertemu, hanya ada celah. Kecerdasan dan itupun menjadi alasan kematiannya.
Suatu hari dia keluar pagar untuk sarapan rumput. Mobil yang lewat. Mobil tetangganya melaju cepat, mungkin bergegas ke tempat kerja. Cika RAVED. Tepat di depan mataku. Perutnya pecah. Ada 8 benjolan bahwa putranya mungkin memiliki beberapa hari lagi untuk dilahirkan. Saya menangis untuk sementara waktu. Sampai ibu dari anak yang terburu-buru datang. Tidak perlu meminta maaf, tanyakan mengapa. Lalu minta Cika dia yang dimakamkan. Terlambat, Cika dimakamkan di samping ruangan. Sang ibu memanggil bocah yang mengemudikan mobil. Anak yang dulunya teman sekelasku membantah tidak tahu karena alasan dia mengira batu yang dihancurkan itu. Sang ibu baru saja mengatakan akan menggantikannya.
Saya sedang menunggu permintaan maaf. Tidak gila dengan kata maaf. Tapi saya sadar orang yang bertanggung jawab akan meminta maaf. Namun dia adalah temanku. Tapi bukannya meminta maaf. Saya menghubungi dia melalui media sosial tetapi saya mendapatkan semprotan yang berakhir dengan kata yang ingin dia luruskan. Sudah hampir tiga bulan, dia tidak pernah datang apalagi hanya minta maaf. Padahal rumah kita adalah garis lurus.
Akhirnya, mamak tidak tahan saya menangis tiga hari tiga malam. Dia membelikan saya pengganti Cika. Sampai sekarang semuanya 12 ekor. Sang ibu masih belum datang untuk memenuhi janji untuk berubah, para tetangga mengatakan itu tidak mungkin. Anak itu tidak datang bahkan untuk keramahan. Mungkin dia terlalu sibuk. @ harisg14 pernah berkata, ketika dikecewakan oleh manusia, ingat mereka manusia.
Saya mencoba seperti Surat al-Ikhlas, Ikhlas tanpa menyebutkan kata. Namun janji keduanya masih saya tunggu.
Terima kasih telah mengunjungi blog saya, semoga bahagia dengan cerita saya, jangan lupa untuk upvote, resteem dan Follow me @muja-pase