Mengekalkan Hati Di Sajadah Masjid
Masjid memanggilmu ke syurga. Percaya atau tidak datang saja ke masjid setiap azan berkumandang. Ada damai di sana. Ada ketentraman merasuk dalam jiwa. Ketenangan, kedamaian semuanya ada di masjid. Betapa tidak, masjid merupakan tempat mendekatkan diri pada Allah SWT. Maka, sudah semestinya orang yang bertaqarrub pada Allah menjadi pelopor kedamaian.
Masjid memanggilmu ke syurga. Datanglah ke masjid untuk menunaikan ibadah. Menunaikan shalat fardhu dan juga sunnat, lalu beri'tikaf sembari membaca Al-Qur'an. Berkumpul dengan orang-orang yang juga melakukan hal yang sama, orang-orang shalih, orang-orang yang mewaqafkan diri pada Allah SWT.
Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan Allah SWT. Salah satu dari tujuh golongan itu adalah seseorang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid. Ini merupakan arti dari sebuah potongan hadits Nabi Muhammad Saw.
Setiap orang yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid akan mendapat perlindungan Allah SWT dihari kebangkitan kelak. Pada hari itu matahari hanya sejengkal dari kepala. Otak-otak manusia akan mendidik, tubuh akan hangus terbakar matahari. Salah satu golongan dari tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah SWT ya orang yang senantiasa rindu hadir dan berlama-lama di masjid.
Orang yang mendapat naungan Allah SWT sudah jaminan akan mendapatkan tiket untuk masuk ke syurga-Nya. Saya menulis ini untuk kembali menggugah diri sendiri untuk merindukan masjid, rindu beribadah di masjid, rindu berkumpul dengan orang-orang yang shalih.
Betapa indahnya kala hidup ini menjadi sebuah ladang untuk bercocok tanam untuk akhirat. Menanam sebanyak mungkin amalan, berinvestasi sebesar-besarnya. Memetik hasil di akhirat. Mendapatkan hasil dari investasi di akhirat. Bukankah investasi sekarang ini sedang marak-maraknya, ada bermacam bentuk investasi. Lantas kenapa tidak kita juga berinvestasi untuk akhirat.
Menautkan hati dengan masjid salah satu bentuk investasi akhirat. Para investor sering menyesal saat harga dari sesuatu yang diinvest melonjak tinggi. Karena tidak berinveatasi ketika harga tersebut murah. Lalu maukah penyesalan yang sama terjadi di akhirat. Menyesal karena selama di dunia tidak atau kurang investasi amal.
Semoga dengan saya menulis ini. Menjadi pecutan bagi diri saya untuk kembali meningkatkan kualitas hidup. Hidup berkualitas dalam pandangan Allah SWT adalah hidup yang selalu mendekatkan diri pada-Nya. Mengekalkan diri di atas sajadah masjid.