Melihat tetapi tidak "melihat"
Komunikasi dengan siapapun sangat lah penting. Komunikasi secara efektif dapat mempererat tali silaturahmi, memperbaiki hubungan yang renggang, dan mempercepat proses penyelesaian masalah. Komunikasi secara langsung dengan bertatap muka dirasa lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi tidak langsung semisal melalui chat. Komunikasi secara langsung dengan bertatap muka tentunya mengharuskan pertemuan antara orang yang terlibat. Dengan bertemu dan duduk bersama, kita bisa mengobrol , bisa merasakan emosi masing-masing, apakah bahagia, sedih atau kesal. Mengobati rasa kangen dengan teman-teman juga lebih efektif dengan bertemu langsung. Itulah mengapa meskipun teknologi semakin canggih, orang-orang tetap mengadakan reuni, atau seperti saat sekarang buka puasa bersama. Kita semua ingin bertemu langsung, melihat secara langsung, mengobrol dan bertukar cerita langsung tanpa dibatasi sepetak gadget yang semakin lama semakin membuat orang asyik sendiri.
Di zaman modern, video call dianggap bisa menggantikan pertemuan tatap muka langsung, kita bisa melihat satu sama lain tanpa harus bertemu. Namun bagi saya, video call tetap tidak bisa menggantikan pertemuan langsung. Jika bertemu langsung, jiwa raga kita terlibat langsung dalam pertemuan itu menurut saya. Tapi tidak dengan video call, kita hanya bisa melihat, mengobrol, tidak bisa berinteraksi lebih jauh, tidak bisa merasakan emosi masing-masing, apalagi diperparah dengan kualitas jaringan internet yang buruk misalnya, malah membuat kita kesal meneruskannya.
Apalagi komunikasi melalui chat. Ini lebih tidak efektif, menurut saya. Saya dan mungkin teman-teman yang lain adakalanya hanya ingin membalas chat dari orang yang diinginkan saja, sedangkan chat yang lainnya diabaikan. Ketika ada notifikasi masuk chat dari orang yang tidak kita inginkan, mungkin di antara kita akan pura-pura tidak melihatnya, padahal kita sudah melihat notifikasinya. Kita akan biarkan pengirim chat itu menunggu berjam-jam atau bisa seharian tidak kita buka dan kita baca, padahal kita sendiri sedang online, hingga saat kita buka dan balas rasanya akan basi dan hambar bagi si pengirim pesan. Sikap lainnya, kita langsung membuka dan membaca chat tersebut namun tidak membalas, hanya membacanya saja. Ini juga mengecewakan, membuat si pengirim pesan merasa tidak dihargai. Ada lagi sikap kita yang membaca dan membalas pesan, namun hanya singkat-singkat saja. "iya, engga, oke, deal" semacam itu. Ini agak lebih mending daripada melihat tetapi pura-pura tidak melihat. Sikap yang lebih ekstrem lagi, kita dengan sengaja memblokir panggilan dan pesan dari orang yang tidak kita inginkan. Jahat sekali.
Ketika melakukan obrolan singkat melalui aplikasi pengirim pesan, kekurangan lainnya adalah kita tidak bisa merasakan emosi masing-masing. Mungkin ketika chatting dengan teman, teman terus saja mengirim emoticon senyum, tertawa, bahagia, padahal mungkin juga suasana hatinya tidak sedang seperti itu. Mungkin teman sedang tidak ingin membalas pesan kita, namun karena merasa tidak enak teman tersebut tetap membalasnya dengan menyertakan berbagai emoticon perasaan senang. Dan kita percaya itu. Padahal sebenarnya tanpa kita sadari kita sudah membebani teman. Mungkin ia sedang sedih, kecewa, kesal tetapi kita tidak tahu karena tidak melihatnya langsung, atau karena teman kita tidak mengatakannya. Jika melihat langsung, kita bisa melihat dan merasakan apakah teman kita sedang dalam keadaan mood yang baik atau buruk. Jika bertemu langsung, kita tentunya bisa menghibur teman jika ia dalam kondisi mood yang buruk.
Ya, tentunya semua kembali kepada individu masing-masing. Apakah lebih suka komunikasi langsung atau tidak langsung. Jika suka komunikasi langsung, kita hanya harus menyediakan waktu untuk bertemu dan berkumpul dengan teman-teman.
Jika suka komunikasi tidak langsung atau komunikasi digital, upayakan untuk menciptakan suasana pertemanan yang menyenangkan seperti jika bertemu langsung. Balas pesannya jika memang sudah kita terima notifikasinya. Hari ini teman yang butuh, mungkin esok kita. Hari ini kita memperlakukan teman seperti itu, mungkin lain waktu kita yang diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Kuncinya, mau langsung atau tidak langsung perlakukan lah siapapun sebagaimana kita ingin diperlakukan, agar kita dan semuanya senang.
postingan yang bagus. komunikasi memang salah satu kunci sukses tidaknya sebuah hubungan.
Iya, benar sekali. Dalam bentuk hubungan apapun komunikasi memang yang paling penting.
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by hazard10 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.