Morfologi Tanaman Pisang Seribu
![image]()
Tanaman pisang ini tidak jauh berbeda dengan pisang yang lain, termasuk dalam golongan terna monokotil tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu. Permukaan batang terihat bekas pelepah daun. tumbuhan ini tidak bercabang, batangnya basah dan tidak mengandung lignin. pelepah daun pada tumbuhan ini menyelubungi batang.
Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur. Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Buah pisang ini juga sama dengan pisang yang lain yang pada umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi.
Daun pisang memiliki bentuk daun yang memanjang, yaitu bentuk memanjang namun juga agak lebar dibanding dengan bentuk lanset. Pada pohon pisang untuk ujung daunnya biasanya berbentuk rompang, Helaian daun bentuknya lanset memanjang, mudah koyak, panjang 1,5-3 m, lebar 30-70 cm, permukaan bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau. Daging daunnya tipis seperti kertas dengan pertulangan daun menyirip serta permukaan atas dan bawah daun yang licin berlapis lilin. daun pada tumbuhan ini merupakan daun lengkap, karena memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Tangkai daun bila dipotong melintang bentuknya seperti bulan sabit.
Tinggi pohonnya antara 3 m, berakar serabut dengan batang bawah tanah (bongol) yang pendek. Dari mata tunas yang ada pada bonggol inilah bisa tumbuh tanaman baru. Pisang seribu ini mempunyai batang semu yang tersusun atas tumpukan pelepah daun yang tumbuh dari batang bawah tanah sehingga mencapai ketebalan 20-50 cm. Daun yang paling muda terbentuk dibagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progresif membuka.
Mempunyai bunga majemuk, yang tiap kuncup bunga dibungkus dan dilindungi oleh seludang berwarna merah kecoklatan atau daun bunga berwarna merah tua (bractea). Seludang akan lepas dan jatuh ke tanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang secara normal, sedang bunga jantan yang berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut sebagai jantung pisang. Bunga pisang terdapat dalam tandan tunggal yang keluar pada ujung (apikal) batang atau yang tadi disebut dengan jantung, ada yang meruduk, mendatar kemudian merunduk dan ada yang tegak. Bunga pisang tersusun rapat dalam satu belitan yang disebut sisir, tiap kelompok bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan. Perhiasan bunga terdiri atas sepal majemuk yang berujung, bergerigi dan petal tunggal. Benang sari berjumlah 5 atau 6.
Bakal buah beruang 3 dengan 2 atau 4 baris bakal biji. Bentuk bakal biji beragam, ada yang berbentuk bundar gepeng, tidak beraturan dan ada pula yang hampir bulat, bakal biji berukuran sangat kecil sehingga tidak berasa apabila dimakan. Semua bunga dalam sebuah sisir selalu berkembang menjadi buah, hal ini disebabkan pada pangkal tandan bunganya adalah bungan sempurna, sedangkan pada ujung tandan bunga umumnya adalah bungan jantan. Inilah yang menyebabkan bunga pada ujung tandan pisang umumnya tidak berkembang menjadi buah, walaupun demikian biasanya kelopak bunga tetap membuka sampai habis, Bunga pisang mekar ditandai dengan membuka daun bunga (kelopak bunga) pada tiap 1 – 2 hari sekali, selama 7 – 10 hari, sesudah itu bunga yang mekar tidak dapat menjadi buah. Pada umumnya bunga mulai mekar setelah lebih dari 20 hari keluar jantung. jumlah kelopak sesuai varietas, biasanya 3 – 40 sisir. Pada jenis pisang konsumsi tiap sisir mempunyai 15 – 20 bunga yang terdiri dari dua dasar
![image]()
Pada umumnya pohon pisang terdiri atas beberapa sisir, dan tiap sisir terdiri dari 6-22 buah pisang saja. Akan tetapi berbeda dengan pohon pisang ini di sepanjang tandan muncul buah tetapi jumlahnya tak terhitung. Sehingga menjadikan pohon pisang ini dinamakan pisang seribu karena banyaknya buah yang muncul. Buah di bagian atas terlihat sudah besar. Sementara buah di bagian bawah lebih kecil, karena pertumbuhan buah itu berawal dari pangkal ke ujung. Karena terus tumbuh sehingga batang pohon ini tidak mampu untuk menopang berat buah yang semakin bertambah sehingga dibutuhkan penyangga terhadap batang pisang mengunakan bambu atau yang lainnya agar batang pisangnya tetap berdiri. Seperti buah pisang pada umumnya buah pisang seribu tidak berbiji atau disebut 3n (triploid), kecuali pada pisang batu (klutuk) bersifat diploid (2n). Proses pembuahan tanpa menghasilkan biji disebut partenokarpi.
Ukuran buah pisang bervariasi, panjangnya pada umumnya berkisar antara 10-18 cm dengan diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlingir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah (mesokarpa) tebal dan lunak. Akan tetapi ukuran buah pisang seribu ini lebih kecil karena jumlah buahnya yang sangat banyak sehingga mempengaruhi ukkuran buah pisang ini sekitar 6-8 cm dengan diameter sekitar 2,5 cm, Rasa buah pisang ini cukup manis seperti buah pisang emas namun agak sedikit keset, daging buahnya juga tidak terlalu lunak karena ukurannya yang kecil. Kulit buah (epikarpa) yang masih muda berwarna hijau, namun setelah tua (matang) berubah menjadi kuning dan strukturnya tebal sampai tipis.
Buah pisang termasuk buah buni, bulat memanjang, membengkok, tersusun seperti sisir dengan kulit berwarna hijau, kuning, atau coklat. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari beberapa buah pisang termasuk dalam golongan buah pisang yang tidak berbiji. Buahnya dapat dipanen setelah 80-90 hari sejak keluarnya jantung pisang. Setelah pohon pisang ini berbuah maka pohon pisang * itemitu membusuk, lalu akan tumbuh pohon pisang lain dan berbuah sama persis seperti buah sebelumnya.
![image]()