C. Peranan Komputer pada Pendidikan
C. Peranan Komputer pada Pendidikan
Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet (Husaini 2014: 5).
Secara umum dapat dijelaskan peranan komputer dalam bidang pendidikan, yaitu sebagai berikut (Onno, 2002: 7):
Komputer merupakan sumber dari ilmu pengetahuan. Hal ini terjadi karena komputer telah berhasil menjadi alat perekam cerdas yang mampu menampung semua informasi yang diberikan oleh pengguna dari seluruh dunia. Jadi setiap kita menulis sesuatu di internet, maka komputer server utama akan merekam seluruh informasi yang diberikan. Jadi tidak aneh jika kita Googling dengan key-in bahasa Jawa-pun dia bisa mendapatkan data yang berhubungan dengan apa yang kita cari. Intinya semakin kita sering key-in semakin komputer pintar.
Komputer digunakan sebagai alat bantu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kenyataan ini terjadi karena pada saat ini para instruktur di berbagai belahan dunia telah dan terus menerus mengaplikasikan penggunaan komputer sebagai bagian integral alins dan alongins di dunia pendidikan. Penggunaan komputer ini telah dikemas dalam kurikulum pendidikan sehingga dalam prakteknya harus dilaksanakan. Alasan utama mengapa komputer digunakan sebagai alat bantu belajar mengajar karena kemampuannya untuk dapat menyajikan visualisasi dan grafis bahkan menjembatani komunikasi antara komponen pendidikan secara efektif dan efisien baik didalam maupun diluar kelas, tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Komputer dijadikan salah satu prasarat komponen manajemen pendidikan modern. Pemahaman ini diambil dari wacana bahwa semua unsur terkait atau stake holder (instruktur, manajer, pimpinan, siswa, pendukung pendidikan) dalam dunia pendidikan harus memahami dan mempunyai ketrampilan pemanfaatan komputer. Banyak institusi yang telah mensyaratkan personil-nya baik untuk rekruitmen maupun yang sudah staf agar memiliki tingkat kompetensi tertentu dalam menggunakan peralatan berbasis komputer.
Komputer mampu mentransformasikan data dalam bentuk digital, audio visual, simulasi, gerak, dan realitas maya tergantung dari kemampuan sumber daya alat dan konsep pendidikan yang diinginkan. Sehingga pada saat ini telah ada konsep manajemen kelas virtual semacam Learning Management System (LMS), materi-materi elektronik; fasilitas e-learning, e- library, e-office, distance learning. Secara fisik data di transformasikan kedalam bentuk digital.
Komputer bagi sebuah institusi pendidikan dijadikan alat untuk melaksanakan fungsi manajemen pendidikan yang mampu merencanakan, mengelola, melaksanakan fungsi pendidikan, pengkajian, evaluasi dan pengembangan. Pengelolaan ini dapat dilaksanakan melalui program LMS, blackboard, webwiz dst. Seorang manajer pendidikan mampu mengelola daftar hadir siswa, merekam proses belajar, memberikan penugasan, memberi dan menerima materi ajaran, mengirimkan materi evaluasi pendidikan, melaksanakan bimbingan dan pengasuhan
Kemampuan aplikasi komputer yang sudah dapat digunakan untuk menganalisa kinerja suatu institusi seperti kita kenal; Executive Information System, Decision Support System, Expert System, Management Information System. Hal ini membuat analisa kinerja institusi pendidikan menjadi lebih mudah; contohnya adalah kemampuan anggota dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh satuan atas dapat dimonitor secara langsung apakah tugas terbsebut sudah dilaksanakan, dalam proses, atau idle. Sehingga hal ini akan memudahkan prosedur pengawasan dan pengendalian komandan.
Komputer sebagai budaya. Kenyataan ini muncul sebagai akumulasi dari keenam peran diatas, mendasari pola kerja dan kinerja satuan yang sudah menggunakan dan mengembangkan komputer di lingkungan kerjanya. Komputer merupakan tuntutan menajemen institusi modern, mau tidak mau komputer harus ada, digunakan, dan dikembangkan.