Berilmu tapi tetapi tidak memiliki perasaan
Apakah ada perbedaan antara orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu??? Ya jelas pasti beda donk ya, saya disini berbicara manusia(orang) bukan berbicara selain dari pada manusia.kita lanjutkan, Orang berilmu lebih utama daripada orang bodoh. Ia senantiasa dapat mengambil pelajaran dari kehidupan dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
Orang yang ber-ilmu lebih banyak melihat sesuatu dari sisi positif begitu juga sebaliknya. Mengenai penjelasan saya diatas mungkin pola pikirnya berbeda-beda pasti, tapi itu semua tergantung dari pada pembaca yang membaca artikel saya ini bagaimana menafsirkannya.
Menurut saya, orang bodoh tudak selalu bodoh dan orang pintar tidak selamanya pintar.Orang bodoh mungkin dia tidak bisa melakukan apa yang dilakukan orang pintar,seperti membaca mungkin, menulis mungkin,atau pun menghitung. Tapi saya yakin, dibalik kekurangan yang mereka miliki ada kelebihan yang melebihi kepintaran yang dimiliki oleh orang berilmu lainnya. Bisa kita katakan memiliki perasaan yang dermawan, memiliki perasaan simpatik terhadap orang-orang yang memerlukan uluran tanggannya, kita simpulkan saya dia lebih memiliki banyak nilai sosial di bandingkan dengan orang yang berilmu.
Ada satu kejadian, seorang keluarga mengalami cobaan yang cukup sangat berat, anaknya menderita suatu penyakit menular. Saat anaknya dirujuk ke suatu rumah sakit yang memiliki fasilitas pengobatan yang lumayan cukup baik dengan orang-orang yang sangat kompeten dibidangnya. Sesampainya disana keluarga tersebut disambut dengan baik awalnya, tetapi setelang mengetahui penyakit yang diderita anaknya itu, para para orang berilmu itupun mulai menjaga jarak dan mulai mencari alasan masing-masing dengan alasan takut menular. Tetapi anak tersebut tetap dilakukan perawatan seperti biasa, namun pendekatan yang dilakukan sangat terbatas dikarenakan penyakit anak tersebut. Sampai pada suatu hari, setelah anak tersebut dilakukan operasi karena penyakit yang diderita anak tersebut sudah menutupi jalan nafas, cobaan pun mulai dihadapkan oleh keluarga anak tersebut, orang berilmu itu seperti tidak maksimal atau terpaksa dalam menangani anak tersebut, dimana setelah dua jam anak tersebut dilakukan operasi, kondisinya mulai memburuk. Orang-orang berilmu itu seperti cuek dan acuh terhadap anak tersebut, mereka menyuruh orang-orang tidak berilmu untuk menangani anak tersebut, dengan alasan itu bukan tugasnya lagi, padahal masalah yang di alami anak tersebut hanya orang berilmu itu yang bisa malakukannya.
Orang tidak berilmu pun mencoba melakukan apa yang diinstruksikan oleh yang berilmu, tapi apa daya.... Hal tersebut mungkin tidak semaksimal apa yang dilakukan oleh orang berilmu, sampai pada akhirnya, anak tersebut menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit yang dideritanya sudah mulai merusak organ tubuh dia yang lain.
Dari kesimpulan cerita tersebut di atas menurut saya, orang berilmu tidak memiliki perasaan kemanusiaan karena telah dibodohi oleh teori-teori yang memutuskan lerasaan yang dimiliki dengan yang lebih baik.mestinya ada solusi, ada jalan keluar yang bisa dilakukannya atau dipikirkan untuk menyelamatkan anak tersebut dengan keahlian-keahlian yang dimilikinya dan melakukan dengan maksimal.
Demikian dengan tulisan saya, kalau ada kesamaan dengan kejadian orang lain saya minta maaf, dan kalau ada kata kata saya yang salah saya juga mohon dimaafkan.
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq