Kumbang kura kura (Aspidimorpha miliarissedang). #135

Kumbang Kura-kura, dalam bahasa ilmiah disebut Aspidimorpha Miliarissedang ini sering kali kita jumpai pada taman kangkung atau daun-daun hijau lainnya, serangga kecil yang memiliki bentuk seperti kura-kura punya keunikan tersendi, warnanya yang kekuningan dan bintik-bintik hitam terlihat ia sangat kontras dan menonjol ketika berada di daun yang hijau. Serangga ini mampu berubah warna untuk pertahanan dirinya.

Beetle Turtle, in scientific language called Aspidimorpha Miliarissedang is often encountered in the garden kangkung or other green leaves, small insects that have a shape like a tortoise has a uniqueness tersendi, yellowish color and black spots looks very contrast and stand out when in a green leaf. This insect is able to change color for his own defense.

Kumbang Kura-kura tersebar di beberapa negara Asia seperti Indonesia, Bangladesh, Kamboja, Myanmar, Sri Lanka, India, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Karachi, Philipina, Thailand, Vietnam. Di Indonesia kumbang kura-kura juga tersebar di beberapa pulau seperti Pulau Jawa, Sumatera, dan beberapa pulau lainnya. Habitat dari kumbang ini meliputi Area dari persawahan, saluran air, atau tempat-tempat basah lainnya yang terdapat makanan mereka, yakni tumbuhan dari genus Convolvulaceae, seperti kangkung, ubi, dan lain-lain.

Turtle Beetle is spread in several Asian countries such as Indonesia, Bangladesh, Cambodia, Myanmar, Sri Lanka, India, Laos, Malaysia, Nepal, Pakistan, Karachi, Philippines, Thailand, Vietnam. In Indonesia turtle beetles are also scattered in several islands such as Java, Sumatra, and several other islands. The habitat of these beetles covers the Area of ​​the rice fields, waterways, or other wet places of their food, ie plants of the genus Convolvulaceae, such as kale, sweet potatoes, and others.

Kumbang ini termasuk kecil, ukurannya cuma 14 mm, kumbang ini memiliki penutup luar yang keras yang dikenal dengan sayap pelindung (elitra). Elitra pada kumbang ini berbentuk transparan yang melebar ke samping sehingga menutupi seluruh bagian tubuhnya yang lunak. Secara umum morfologi kumbang kura-kura ini sama dengan kumbang-kumbang lainnya, yakni terdiri atas kepala, dada dan perut serta sepasang antena bersegmen dengan struktur mulut pengunyah, kumbang ini memiliki 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap yang berbentuk tipis.

This beetle is small, its size is only 14 mm, this beetle has a hard outer cover known as the protective wing (elitra). Elitra in this beetle is transparent that extends sideways to cover all the soft parts of the body. In general the morphology of the turtle beetle is the same as the other beetles, which consists of the head, chest and abdomen and a pair of segmented antenna with the mouth chewing structure, the beetle has 3 pairs of legs and 2 pairs of thin wings.

Bulan Mei atau Juni biasanya kumbang kura-kura betina akan bertelur. Secara umum kumbang ini memproduksi 80 butir dan diletakkan di bawah atau di atas daun pada bagian ujung. Telur-telur akan berubah menjadi larva yang menyerupai ulat-ulat kecil yang di penuhi dengan duri yang secara terus menerus memakan daun sampai masa tiga Minggu.

In May or June the female turtle beetle usually lays eggs. Generally this beetle produces 80 grains and is placed under or above the leaf at the end. The eggs will turn into larvae that resemble small worms filled with thorns that continuously feed on the leaves until three weeks.

Allah sudah menciptakan semuanya sedemikian rupa, termasuk mengendalikan populasi suatu spesies. oleh karena itu, sudah sewajarnya kita tetap menjaga kelangsungan hidup setiap spesies yang ada di alam ini, karena jika ada satu spesies yang punah maka selalu saja berdampak negatif untuk alam semesta ini.

God has created everything in such a way, including controlling the population of a species. therefore, it is natural to maintain the survival of every species present in nature, for if there is one extinct species it always has a negative effect on the universe.