JANGAN NILAI ORANG DARI LUAR
Pengusi Seus, kali ini, shohibul hojat tidak hanya menyelipkan amplop keutama, api masih ditambah dua kardus berkat: yang satu besar, satu-satunya Sesampainya di rumah, Pak Saiful Mujab memberikan kardus berkat yang kecil kepada sopirnya lagi kecil. "NihI Jatahmu!" katanya. Toh si sopir baru beranak satu. Tak banyak mulut yang menunggunya di rumah. "Terimakasih, Yai!" jawab sopir, lalu buru-buru setelah masuk ke mobil, karena sudah tidur malam. Pak Saiful Mujab sendiri, seperti biasanya kalau pulang membawa berkat, segera membangunkan anak-isterinya sendiri, "Berkatl Berkat!" Ia sengaja mengeraskan suara. Sembari masih mengucek-ucek-mata, anak-anak isteri pun merubung kardus besar yang ditempatkan di atas meja makan.
Dari ukurannya saja keithatannya menggiurkan. Nyai Saiful menerbitkan piring, lalu membuka tali rafia yang terbuat dari itu. "Haahh? L11" mereka terhenyak hampir serempak. Kardus itu hanya berisi nasi putih tanpa lauk sama sekali! Dalam perjalanan mengantarkan Pak Saiful Mujab pada pengajian kali berikutnya, Sopir mengungkapkan, "Shohibul hajat yang kemarin itu royal sekali ya, Pak Kiai!" katanya,
"jatah saya hanya satu ingkung bakar pisau utuh! Kalau lihat ukuran kardusnya, jatah Pak Kiai pasti paling tidak Pak Saiful Mujab diam seribu bahasa ...
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq