Bitcoin dan mata uang kripto, bertumbangan.
Ini merupakan kuartal I terburuk untuk bitcoin sejak kuartal III 201.
Pada tahun 2017, tren bitcoin misalnya, telah mendorong harganya naik 1.375 persen. Tahun ini sebaliknya, harganya menukik.
Pada Januari hingga Maret 2018, pergerakan mata uang kripto memang sangat volatil, didorong oleh aliran berita dan perubahan cepat terkait sentimen investor.
Mengutip Wall Street Journal, Jumat (30/3/2018), bitcoin turun 49 persen pada kuartal I 2018, diperdagangkan sekitar 7.115 dollar AS.
Ini merupakan kuartal I terburuk untuk bitcoin sejak kuartal III 2011, ketika bitcoin jatuh 68 persen dan kuartal terburuk kedua sejak mulai diperdagangkan secara teratur pada tahun 2010.
Digerakkan oleh bitcoin, mata uang kripto lain pun bertumbangan. Ethereum sempat mencapai 1.369 dollar AS pada 13 Januari 2018 tetapi berakhir sekitar 394 dollar AS pada penutupan perdagangan Kamis (29/3/2018), turun 47 persen dari akhir 2017 ketika ditutup pada harga 743 dollar AS.
Katalis Penurunan
Ada beberapa katalis untuk penurunan, di antaranya pada bulan Februari, Securities and Exchange Commission (SEC) AS telah menyelidiki industri yang baru lahir ini dengan menyatakan mata uang kripto merupakan sekuritas yang tidak terdaftar.
Penawaran perdana atau initial coin offering (ICO) juga lamban. Seringnya penawaran teknologi dan perangkat lunak, dapat merugikan bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Sentimen negatif lainnya adalah larangan iklan mata uang kripto maupun iklan ICO di sosial media dan mesin pencari, seperti Facebook Inc dan Alphabet Inc.
Masalah lain adalah ketidakmampuan bursa mata uang kripto melindungi dana investor dari peretas secara efektif.
Bursa mata uang kripto asal Jepang, Coincheck misalnya, telah kehilangan bitcoin dan mata uang kripto lainnya pada bulan Januari 2018 lalu senilai 500 juta dollar AS karena serangan siber, meskipun kemudian mengatakan telah mengganti kerugian investor. (Agung Jatmiko )