Egoist
Terkadang Kita terlalu egois pada diri sendiri, mengklaim sesuatu hal yang dititipi, hingga terlanjur dalam mencintai dan kehilangan menjadi sesuatu hal yang dikutuki. Enggan melepas, enggan memberikan, enggan menyerahkan, hingga kau merasa tuhan melakukan perenggutan.
Lalu kita melabeli diri seolah sebagai yang paling terzolimi seketika, padahal kita diberi label paling beruntung oleh manusia lainya.
Adakalanya manusia terlalu egois meminjam lalu merasa memiliki, lucu padahal jiwamu pun pinjaman dari tuhanmu.
Terasa sakit karena takdirnya? atau kita hanya tidak siap faham, bahwa melepaskan apa yang bukan milik kita adalah suatu ketetapan.
Adakalanya kita harus menerima sesuatu hal bahkan atas dasar ketidakpasiapan.
Tidak apa beri jeda, bukankah setiap kata akan terbaca ketika ada jeda diantara keduanya. Ada banyak peristiwa kehidupan yang hanya selesai ketika kita mampu berdamai.
Membiarkan lembaran dunia berjalan tidak sesuai keinginanmu, adalah bentuk kesadaran ketidak mampuanmu pada tuhan.
-Desta