Angin puting beliung

Belakangan waktu, di akhir – akhir tahun 2017, setelah kita mendengar adanya ikan paus yang mendarat dari laut, banyak sekali terjadi musibah dan berbagai bencana alam yang terjadi. Baik itu yang menghasilkan korban jiwa dan maupun tidak.
Seperti yang pernah saya dengar saat itu dari kakak saya, katanya di bireun ada terjadi angin puting beliung. Lebih tepatnya, angin puting beliung itu terjadi ketika sore hari pada pukul 16.30 WIB, pada hari rabu 6 Desember 2017 yang melanda sejumlah desa jangka peusangan.

Ada beberapa rumah warga yang sempat terhancurkan. Memang benar angin puting beliung melanda sejumlah desa, akan tetapi yang lebih parah yaitu di desa tanoh anoe. Sepeti yang telah kami lihat di beberapa surat kabar. Kata seorang infoerman, yang bahwa di beberapa desa yang lain saat itu sama sekali tidak terlihat seluruh tempat. Salah seorang warga, angin puting beliung itu terjadi berpusaran berwarna hitam pekat yang datang dari arah selatan sekira pukul 16.30 selama lima menit. Dengan kecepatannya yang tinggi menghantam dan merobohkannya beberapa rumah milik warga dan tempat usaha, serta fasilitas umum lainnya yaitu seperti tiang listrik milik PLN yang tumbang sampai 4 batang. Dan hal ini mengakibatkan seluruh listrik saat itu padam total. Akan tetapi berkat bantuan yang maha kuasa dan kegigihan orang PLN, akhirnya lampu juga bisa dapat di hidupkan kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dari hasil pendataan di Tanoh Anoe itu ada 8 unit kedai / ruko yang rusak berat dan ringan serta 13 unit dan 9 rumah warag itu, pengelola dapur pengelolaan garam rusak berat.
Kejadian ini mendapatkan simpatik dari kalangan pemerintahan. Contohnya seperti datang nya beberapa orang dari pemerintahan untuk menawarkan bantuan, berupa sembako dan dan hal lainnya yang mungkin di perlukan warga. Dan ada juga proses pembangunan yang banyak terjadi saat ini.
Maka berhati – hatilah ketika berjalan sendirian, karena dikhawatirkan akan ada terjadi hal lain yang tidak kita inginkan.

Maulidiana Antropologi B