Malam Kedua
Assalamualaikum.....
Malam kedua berjaga terasa begitu sedikit tenang, g tau kenapa?apa karena istirahat yang maksimal atau karena bawaan hati yang begitu tenang. Tugas pertama datang dari atasan kuselesaikan sampai usai.mata malam ini sangat bersahabat tanpa mengeluh dan meminta untuk iatirahat tidur, mungkin hanya sementara setelah itu seperti biasa.
Kucoba untuk keluar dan melihat suasana di luar sana, sunyi dan dingin seolah-olah seperti sedang berbisik tidak tahu apa yang mereka sedang katakan tapi saya hanya bisa merasakan susana dingin yang menembus tulang. Kulihat dari kejauhan ada sebuah post kecil dengan penerangan seadanya, kemudia aku mencoba untuk datang menghampiri sekdar ingin tahu siapa yang ada disana. Beberapa langkah kumelangkah sampailah aku kesebuah post itu, ternyata disana ada seorang kakek tua menggunakan pakaian seragam hitam bak seorang prajurit perang, duduk sendiri ditemani sebuah alat kecil nan canggih. Kududuk sekejap dengannya sambil aku memberikan pertanyaan-peetanyaan sederhana tentangnya. Tanpa terasa, kulihat jam yang menempel didinding post sederhana itu, sepertinya aku harus mulai bangkit dan kembali keposisi semula untuk memanjaka. Kedua mata yang mulai sibuk dan meminta diriku untuk memanjakannya bebrapa waktu setelah sekian jam ku ajak dia berjalan menemaniku melewati malam kedua.