A Life Without Dream
"Karena setiap malam aku berbaring di tempat tidurku
Cahaya terang benderang mengisi pikiranku
Sejuta mimpi yang selalu membuatku terjaga
Aku membayangkan akan bagaimana dunia ini
Tentang apa yang selalu kuinginkan
Hanya memerlukan sejuta mimpi
Sejuta mimpi yang untuk dunia yang kita inginkan"
Inspiring Song, hanya itu yang bisa saya katakan mengenai lirik lagu ini. Dari lirik lagu ini (filmnya juga sangat menginspirasi), saya merasa diingatkan kembali ke masa dimana saya masih memegang erat mimpi yang membuat saya merasa mampu menggenggam dunia. Saat dimana hidup saya punya sesuatu untuk digapai. Bukan soal materi, bukan soal kekuasaan, lebih kepada kepuasan, kebahagiaan, sesuatu yang membuat saya merasa 'hidup'.
Jika saya mengajukan pertanyaan kepada kalian, "apa yang kalian lakukan tiap hari dan untuk apa kalian melakukan hal itu??"
Most of my friends will answer me, "saya melakukan apa yang sudah jadi kewajiban dan tanggung jawabku". In other words, mereka hanya melakukan sesuatu yang dibebankan kepada mereka, sesuatu yang harus mereka lakukan, mereka kerjakan entah itu membuat mereka bahagia atau tidak.
I kinda jealous with childrens. Mereka hanya melakukan apa yang menurut mereka membuat mereka senang. Hanya saja sangat disayangkan, kebanyakan orang tua tidak bisa melihat kebahagiaan yang dikejar oleh anak mereka. Kebanyakan orang tua, hanya memandang materi sebagai hal yang harus dikejar. Dan ironisnya, mereka juga memaksakan hal itu kepada anak mereka. Dare to dream is prohibited.
Sama seperti yang saya jalani sekarang, it's not life but slavery. Ya kawan, selama ini saya diperbudak oleh materi dan melupakan mimpi mimpiku. I feel's like I'm being zombie. Semua karena satu sifat yang sekarang dipegang teguh oleh kebanyakan manusia modern, "GENGSI". Apakah kalian juga sama?? I hope you are not one of those zombies.
Nowadays, kebanyakan orang akan berpikir mimpi tidak akan membuat kehidupanmu lebih baik. Yes, absolutely right. But it can makes you happy.
And the others come and said,"you'll find happiness if you can earn more money".
Dengan sudut pandang yang saya jalani selama ini, jawaban saya adalah 'iya'. Tapi dari sudut pandang yang lain, i don't need all the money in the world to make me happy.
Untuk saya saat ini, senyum dan tawa dari orang orang yang saya sayangi adalah hal yang paling berharga dalam hidupku. I'll do anything to keep those smile on their faces. Dan saat ini saya punya mimpi suatu hari nanti saya dan keluarga bisa menjadi diri kami sendiri tanpa mempertimbangkan soal gengsi. I thought it'll enough for me.
Sekarang ijinkan saya bertanya kepada anda, "apakah anda seorang pemimpi atau zombie?"