Prosesi adat Meminang "aneuk dara" (Anak Gadis) di Aceh. (Bilingual)
Hallo Steemian I am proud of, this time I will tell you a little about the procession of applying for a girl in Aceh. as we know the area of Aceh Special is very thick with customs that prevail from generation to generation until now, Adat apply for a girl very often we encounter in aceh with colored by a little custom which in doing.
Hallo Steemian yang saya banggakan, kali ini saya akan ceritakan sedikit tentang prosesi melamar seorang gadis di Aceh. seperti yang kita ketahui daerah Istimewa Aceh sangat kental dengan Adat Istiadat yang berlaku dari turun temurun sampai dengan saat ini, Adat melamar seorang gadis sangat sering kita jumpai di aceh dengan diwarnai oleh sedikit adat yang di berlakukan.
Before the application is held, the village elders will meet to hold a small meeting, the small meeting is nothing to discuss about the number of dowries to apply or propose to the girl who will be approved by both parties, namely the family of the girl with the family of men , after a small meeting process that addresses the issue of the number of dowries for pinangan, these two families will prepare a little dish for both the tasting,
Sebelum acara lamaran diadakan, para tetua kampung akan bertemu untuk mengadakan rapat kecil, rapat kecil itu tak lain adalah untuk membahas tentang perihal jumlah mahar untuk melamar atau meminang si Gadis yang akan disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu pihak keluarga si Gadis dengan pihak keluarga lelaki, setelah proses rapat kecil yang membahas masalah jumlah mahar untuk pinangan, kedua keluarga ini akan mempersiapkan sedikit hidangan untuk sama-sama di cicipi,
After the deliberation done by both parties, and approval from the side of the family of the girl, and continue to the next event is "peusijuk" in aceh language. (Fresh Flour), and Subsequent Hand Delivery, "Bungoeng Jaroe" in Acehnese, hand delivery or luggage from the male family for the girl in neatly wrapped and covered with yellow cloth, along with the Betel leaf that has been very neatly decorated.
Usai sudah musyawarah yang dilakukan oleh kedua belah pihak, dan persetujuan dari pihak keluarga Sang Gadis, dan berlanjut ke acara selanjutnya yaitu acara "peusijuk" dalam bahasa aceh. (tepung tawar), dan Selanjutnya penyerahan Buah tangan, "Bungoeng Jaroe" dalam bahasa Aceh, penyerahan buah tangan atau barang bawaan dari pihak keluarga laki-laki untuk si Gadis di bungkus rapi dan di tutupi dengan kain warna kuning, beserta daun Sirih yang telah dihiasi dengan sangat rapi.
The fiancee's engagement ring and bracelet were performed directly by Ibuk-in-law, the mother of the bridegroom, and witnessed by all the guests present at the procession, the girl standing in the middle of the guest and the Mother-in-law pairing the ring as a sign that the girl had some have masculine bonds in the form of pure gold, customs in aceh bonds lasted at least 1 year, before they headed to the altar to change the status of single to be married.
Pemasangan Cincin tunangan dan gelang dilakukan langsung oleh Ibuk mertua, Ibu dari mempelai laki-laki, dan disaksikan oleh seluruh tamu yang hadir pada acara prosesi tersebut, sang Gadis berdiri di tengah-tengah tamu dan Ibu Mertua memasangkan cincin sebagai tanda yang bahwa si Gadis sudah ada yang punya dengan ikatan maskawin berupa Emas murni, kebiasaan adat di aceh ikatan itu berlangsung paling lama 1 tahun, sebelum mereka menuju ke penghulu untuk merubah status dari lajang menjadi status menikah.
Steemit wherever you are, here's a glimpse of Adat proposing or applying an Aceh girl, I hope this post is useful for you and me, and thank you for his judgment.
Steemian dimana pun anda berada, inilah sekilas Adat meminang atau melamar seorang gadis Aceh, semoga postingan ini bermanfaat bagia anda dan juga saya, dan terima kasih untuk penilaian nya.
Dont forget
follow me
Dara baroe pane nyoe dum..