Part 2 : Atjeh and Syariat Islam ( Aceh dan Syariat Islam )

June 2004, our family decided to come back into aceh with all consideration that is.Because my mom first got works in aceh. After we take care licensing administration and forth. So june 2004, we became an official acehnese

Juni 2004, kami sekeluarga memutuskan untuk kembali ke Aceh dengan segala pertimbangan yang ada. Karena ibuku terlebih dahulu mendapat pekerjaaan di Aceh. Setelah kami mengurus perijinan administrasi dan sebagainya. Maka Juni 2004, kami resmi menjadi warga Aceh

Honest , first returned to aceh .I felt another dimension that never i met elsewhere .When in aceh , i quickly put my mother to the mass prayer which not only read al-qur' s routine , but the study primary and had to admit that it is very good .Not only in home environment , before school started class , we are required reading prayers read a complete and reading short surat-surat

Jujur, pertama kembali ke Aceh. Aku merasakan dimensi lain yang tak pernah aku temui di tempat lain. Sesampainya di Aceh, aku langsung dimasukkan ibuku ke tempat pengajian yang rutin tidak hanya baca Al-qur'an, namun kajian kitab dasar dan itu harus kuakui sangat bagus. Tidak hanya di lingkungan rumah, di sekolah pun sebelum memulai pelajaran, kami diwajibkan membaca bacaan sholat secara lengkap dan bacaan surat-surat pendek

One of the most impressive things from Aceh and you will not find anywhere else. Where every Friday before Friday prayers, all places in Aceh are closed voluntarily because of their obligation to appreciate that Friday

Satu hal yang paling mengesankan dari Aceh dan kalian tidak akan menemukan dilain tempat. Dimana setiap hari jum'at menjelang sholat jum'at, seluruh tempat di Aceh tutup dengan sukarela dikarenakan kewajiban mereka menghargai hari jum'at tersebut

To Be Continued

Bersambung