Isterimu bukan pembantumu
Pasal isteri dengan suami itu di dalam rumah tangga adalah sakinah mawaddah warahmah begitulah, di zaman now begitu juga tapi tidak banyak yang seperti mereka yang mengkaji tentang isterimu bukanlah pembantumu, memang iya tidak salah tapi jika seorang suami tidak dapat meminta mengharapkan bantuan di dalam rumah tangga dan ia pun kepala rumah tangga lalu kepada siapa juga ia meminta hal pribadinya itu. Kebanyakan seorang isteri, ia pun keberatan untuk menjadikan suaminya sebagai ladang pahala bagi dirinya mengapa demikian? Mungkin sangat mungkin dalam pandangan saya orang yang pergi ke ladang ia sangat kelelahan karena di landang banyak pekerjaan-pekerjaan yang berat sangat menglelahkan, jika dilihat merasa kasihan kita kepada mereka-mereka yang kelihatan lemah, letih, lesu dan sebagainya. Lalu mereka pulang dari ladangnya masing-masing dengan terdiam karena kelelahan, betapa kasihannya mereka. Kelihatan dalam pandangan kita mereka tidak mengeluh dan tidak marah jika di tanya mengapa? Mereka menjawab kami ikhlas bekerja di ladang seharian penuh cinta kasih sayang kami terhadap apa yang kami tanam di ladang dan apa bila terjadi sesuatu yang tidak kami inginkan dengan tanaman kami, hanyalah kami yang bersabar karena kamilah orang-orang yang terpilih yang sanggup memikirkan dengan apa yang ada di dalam ladang hingga sampai pada akhir dari usaha kami beroleh hasilnya. Sungguh terlalu capek untuk menjadikan suami sebagai ladang pahala dan bagi suami yang tidak merasakan diri itu sebuah ladang pahala bagi isterinya sebaiknya, ia haru menjadi kepala rumah tangga yang menciptakan rasa sakinah mawaddah warahmah.