MENJAGA PAKU DUNIA TETAP TERTANAM DIPERUT BUMI
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” [QS. Ar-Ruum/30: 41]
Bumi merupakan planet yang ciptakan berpenghuni manusia dengan seluruh isinya yang bisa dinikmati dan dipergunakan sepenuhnya. Bumi mempunyai berbagai keunikan dan keindahan yang luar biasa, membuat semua mata terpana melihatnya. Namun, kondisi bumi yang semakin tua, memberikan banyak hal yang berakibat pada kehidupan manusia itu sendiri. Manusia yang merupakan penduduk bumi masih banyak yang tidak menjaga rumah yang dihuninya tersebut, sehingga banyak bencana yang terjadi, seperti longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Aceh, banjir terjadi dimana-mana.
Kondisi bumi yang seperti itu membuat manusia harus berpikir kesalahan siapa yang membuat bumi marah karena isinya dirusak dan diambil tanpa memperbaikinya kembali. Saat ini, hutan yang menjadi paru-paru dunia semakin hari semakin menipis disebabkan ulah manusia yang serakah, dan tentunya juga gunung yang selama ini menjadi paku dunia sudah banyak tercabut akibat kebutuhan manusia. Proyek pemerintah banyak yang merusak gunung, ibarat kata “gunung menjadi lautan, lautan menjadi daratan”, kondisi inilah yang sekarang terjadi dimana, seperti halnya saya mengambil contoh di pantai Barat Selatan Aceh, atau tepatnya di Aceh Selatan.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (Al Ahzab :72)
Lokasi Kabupaten Aceh Selatan yang terletak di antara lautan dan gunung membuat keindahannya sangat terasa dengan wisata pantai dan gunung yang sungguh menggoda mata. Namun, apa yang terjadi apabila gunung tersebut telah dirusak keindahannya, dan menjadikan gunung menjadi bahan merubah lautan menjadi daratan. Tentunya ini sangat berakibat fatal, karena ibarat mengganti gunung menjadi banjir tanah yang siap menerjang masyarakat kapan saja. Dan dengan adanya longsor dan banjir, manusia selalu menyalahkan bumi, tanpa menyalahkan diri, telah merusak gunung tersebut, sama halnya rumah yang dicabut paku tentunya rumah tersebut akan ambruk karena tidak ada pengikatnya sama sekali.
Program pemerintah yang mengedepankan pembangunan, sedikit tidaknya banyak berakibat fatal bagi keindahan alam, karena banyak program yang dilaksanakan merusak gunung, seperti di Aceh Selatan saja, banyak gunung yang hampir sama dengan tanah pada umumnya, ini bisa dilihat di gunung Tapaktuan, Samadua, Meukek, yang kesemuanya terjadi akibat pembangunan pemerintah. Dan pertanyaannya apakah tidak ada pembangunan tanpa merusak alam?
Usia bumi yang semakin tua, sama halnya dengan manusia yang sudah lanjut tentunya membutuhkan banyak perawatan dan penjagaan agar tidak cepat rusak dan semakin banyak bencana yang datang. Karena, apabila sama-sama tidak menjaga, maka bumi yang semakin tua, akan semakin rusak, dan akibatnya manusia yang akan kena imbas akibat kesalahan yang dilakukannya tersebut.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Al Baqarah :30)
Solusi
a. Menjaga gunung tetap pada posisinya
Gunung merupakan sumber penahan dari bencana, karena gunung yang diibaratkan paku sangat berperan dalam menjaga kelestarian alam, ketika gunung menjadi rusak akibat ulah manusia baik itu untuk pembangunan maupun sebagainya tentu akan berimbah kepada manusia itu sendiri. Seperti banyak pembangunan saat ini, pemerintah rela mengorbankan gunung demi kepentingan yang mengatasnamakan pembangunan daerah. Tapi apakah mengedepankan pembangunan tanpa pertimbangan bencana dan merusak alam juga merupakan program pembangunan daerah tersebut.
Inilah yang harus dijaga bersama, menjaga gunung juga sama artinya menjaga pembangunan tetap terjaga, karena manusia tidak terkena bencana yang semakin hari semakin besar. Bencana longsor yang disebabkan tidak ada penahannya, gunung sebagai penahan utama telah dirusak oleh orang-orang yang mengatasnamakan kepentingan semata.
Jadi, dengan pembangunan yang semakin maju, pemerintah harus menemukan solusi untuk melakukan pembangunan tanpa merusak alam. Seperti misalnya dengan tidak merusak gunung, akan tetapi mengambil batu-batu di sungai untuk melakukan pembangunan, karena dulu bukankah batu-batu dari sungai yang sering digunakan untuk pembangunan, dan sekarang jika melihat sungai yang semakin dangkal, alangkah baiknya sambil membuat sungai kembali dalam tanpa harus merusak gunung.
b. Menjaga hutan tetap utuh
Hutan merupakan salah satu sumber oksigen yang dibutuhkan oleh semua manusia yang hidup di dunia ini. Oleh karena itu, menjaga hutan tetap utuh dan terjaga menjadi salah satu tuga manusia sebagai fungsi penjaga bumi. Dengan begitu, merusak gunung sama saja merusak keindahan hutan, saat ini di dunia termasuk di Aceh hutan yang dilindungi hanya sebagian kecilnya saja. Karena, banyak pohon-pohon yang ditebang dengan secara sengaja oleh para tangan-tangan jahil yang tidak berpikir untuk kebaikan.
c. Stop penambangan liar
Penambangan liar sangat marak di Aceh saat ini. Berbagai bentuk penambangan sudah sangat banyak terjadi diberbagai daerah di seluruh Aceh. Hal tersebut, selain merusak gunung juga berefek pada lingkungan hidup. Karena lingkungan disekitarnya banyak terkena imbas dari limbah penambangan tersebut.
Lingkungan yang kena limbah penambangan liar sangat tercemar, sungai yang tercemar berefek pada makhluk hidup didalamnya, misalnya ikan yang kena merkuri, kerang, dan sebagainya. Belum lagi air tercemar yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dan ini sangat berakibat fatal bagi tubuh manusia.
Penambangan yang dilakukan secara ilegal juga membawa bencana bagi keselamatan manusia itu sendiri, betapa tidak, tanpa pemantauan dan bantuan keselamatan kerja juga bisa merenggut nyawa para penambang ilegal. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan niat para penambang ilegal untuk terus melakukan aksinya tanpa memperhatikan dampak yang akan diterima oleh mereka.
Nah, sekarang bagaimana menjaga gunung tetap terjaga dan hutan tetap utuh pada posisinya, sehingga alam tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan begitu, manusia tidak akan merusak keindahan yang sudah tercipta sejak lama. Saat ini, manusia harus berpikir bagaimana melakukan pembangunan tanpa merusak alam, karena manusia diciptakan dengan bentuk yang sempurna, dengan pola pikir yang cerdas.
Manusia sebagai pemegang peran terbesar dibumi harus terus berupaya untuk menjaga kelestarian dan sifat alami dari alam itu. Karena saat ini, alam sudah semakin tidak bersahabat, sehingga manusia butuh perhatian ekstra untuk mengajak bumi kembali bersahabat dan tidak marah terhadap perilaku manusia saat ini. Menjaga bumi juga menjaga keakraban manusia dengan alam itu sendiri.
Congratulations @friskamarina! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Congratulations @friskamarina! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!