You are viewing a single comment's thread from:
RE: Membangun Strategi Komunitas Steemit Tanpa Nilai Upvote
Saya bahkan sudah memiliki visi jika tulisan kita berbobot dan mengikuti kaidah menulis yang baik, posting foto kebudayaan aceh yang hanya berupa gambar rampagoe atau timphan katakanlah bisa menjadi salah satu bahan rujukan untuk anak cucu kita nantinya. Saya yakin ada banyak tulisan bagus yang membangun dan menyelamatkan hidup generasi ke depan. Berapa banyak dari kita tahu bahasa Aceh, tapi belum ada seorangpun yang menuliskan tentang tata bahasa kita disini. Tulisan tata bahasa Aceh pertama itu ditulis oleh orang Australia dan oleh orang Aceh sendiri, itupun 28 tahun yang lalu kalau tidak salah oleh Bapak Gani Asyik. Jadi, harus luruskan niat kembali biar berkat :) dan ada pahala dunia akhirat.