Menikmati Ciita Rasa Kopi, Sambil Belajar Sejarah Kopi, Di Kedai Tradisional
Kalau kita berbicara mengenai kopi, kita tau bahwa Aceh kaya akan kopinya. Dan kualitas kopi Aceh juga tidak kalah di bandingkan kopi negara tetangga. Saya akan ajak anda melihat lebih dekat bagaimana kopi itu di proses di kedai kopi miliknya @azamaqila, yang lokasinya tak jauh dari tempat saya tinggal.
Di depan saya sudah ada secangkir kopi, di mana kopi ini memiliki ke khasannya sendiri.
Karakter cita rasanya cenderung pahit. Harga lebih murah di banding arabika. Biasaya kami akan ngobrol panjang lebar, jika sudah berada di kedai kopi, membahas semua hal yang tengah hangat terjadi belakangan ini. Kayak kasus virus corona, perkembangan Steemit, dan lain sebagainya.
Menurut saya, memang harus ada komunikasi antara peminum dan pembuat. Karena komunikasi dari pembuat dengan pembeli itu juga ada komunikasi. Nah, komunikasi itu harus di transfer ke peminum. Artinya di bikin konsep seperti ini, menunya kita ngobrol.
Tak heran, pelanggan yang datang bukan sekedar meminum kopi biasa, tapi pecinta kopi.
Salah satunya seperti Munawar. Dia sengaja datang dari Nisam, untuk merasakan pengalaman baru dalam menikmati kopi.
Gambar: Munawar, salah satu pecinta kopi
Karena ini rasanya betul-betul rasa asli kopi, itu betul-betul berasa. Bahkan mereka yang bukan pecinta kopi pun jadi tertarik untuk mencoba. Karena begitu tau tentang kopi di kedai kopi @azamaqila, sepertinya lebih nggak masalah dengan perut, lebih enak. Dan nggak seperti rasa saya yang minum kopi seperti dulu.
Nah, membuat kopi enak tak harus sembarangan, di sini kita di ajarkan caranya.
Pertama, satu sendok takar biji kopi di haluskan. Kemudian masukkan biji kopi yang telah halus ke dalam aerao press. Beri air panas bersuhu 8° celcius. Lalu aduk. Segera sajikan kopi ke gelas. Jika tidak, moment puncak kenikmatan kopi akan hilang.
Rasa kopi akan hilang setelah 4 menit di sajikan.
Untuk membuat secangkir kopi yang enak ini, ternyata memang tidak mudah. Membutuhkan proses yang sedikit panjang, tapi rasanya memuaskan.
Semua kopi yang ada di kedai kopi di sini adalah kopi lokal dari Takengon (Aceh Tengah), hasil panen para petani kopi yang telah mendapatkan penyuluhan dari Dinas pertanian.
Ketika kopi itu bisa di ubah, rasa pasti akan berubah. Jika kita bisa merubah suatu kualitas biji kopi itu pasti ekonominya akan berubah, dan harganya akan lebih naik.
Dengan kualitas rasa dan aromanya ini, sudah tugas pemerintah, terutama untuk mematenkan kopi sesuai indeks geografisnya, agar keutuhan-keutuhan ini bisa di manfa'atkan sepenuhnya untuk meningkatkan perekonomian masyarat.
Untuk dapat menikmati kopi secara sempurna, maka kenali lah kopi di cangkir anda lebih mendalam.
Salam Steemian Indonesia 💫
~Keep writing~
Salam Sahabat Inspiratif