RE: Waiting fo the Cinema in Aceh | Menunggu (kembali) Hadirnya Gedung Bioskopdi Aceh |
Luar biasa pak, saya setuju dengan apa yang bapak katakan bahwa kita sebenarnya perlu untuk anggapan kita yang keliru tentang adanya bioskop di tanah Aceh. Seharusnya pemerintah Aceh juga bisa berfikir demikian tentang bagaimana seharusnya menyelesaikan masalah internal seperti ini. Jika Aceh bisa mendirikan bioskop sebagai hiburan semata bagi masyarakat, tentunya ini akan menjadi bagian dari perkembangan serta kemajuan Aceh dari ketertinggalan. Dengan cara memisahkan penonton wanita dan pria itu bisa menjadi solusi demi mencegah yang namanya maksiat. Memang benar, maksiat itu tidak mengenal yang namanya tempat. Bahkan di mesjid saja pelaku maksiat berani berbuat hal seperti itu, ya itu semua juga karena hawa nafsu yang sudah tak terbendung lagi. Namun terlepas dari itu semua, kita hanya bisa berharap bahwa Aceh akan menjadi salah satu provinsi yang maju dari segala bidang dan terlepas dari faktor kemiskinan yang masih menjamur diberbagai daerah :) Saya salut dengan tulisan bapak ini @ayijufridar
Benar @alfarisi. Belum ada bukti dengan adanya bioskop maksiat bertambah, demikian juga sebaliknya. Orang yang di kepalanya mesum, cenderung menganggap bioskop sebagai tempat mesum. Padahal, kegiatan keagamaan juga bisa dimanfaatkan jadi tempat mesum.
Semasa kecil dulu, saya pernah menjadi penjual kacang goreng di berbagai acara di stadion. Dan saya lihat sendiri bagaimana kegiatan keagamaan pun dijadikan ajang maksiat.
Semua itu sebenarnya tergantung dengan si manusianya itu sendiri ya kan pak, karena sejatinya manusia telah terlahirkan dengan akal dan pikiran yang sepatutnya dipergunakan sebaik mungkin. Memang hawa nafsu sulit untuk dibendung, tapi jika iman kuat maka saya yakin gak akan ada yg namanya mesum. Apalagi ditempat2 umum, justru seharusnya Aceh ini terus dimajukan dari segala bidang agar Aceh tidak lagi menjadi salah satu provinsi terbelakangi, menurut saya sih pak :D @ayijufridar
Semua ini juga karena iman seseorang pak. Tapi saya kagum dengan masa kecil bapak yang luar biasa itu, kalau dibandingkan dengan yang sekarang jauh berbeda hehehe.
Ternyata @alfarisi mahir menulis tentang masalah sosial juga. Saya pikir, hanya gape soal programer aja, hehehehe...