Jalan lurus

saat bepergian kita pasti pernah melalui berbagai jalan, ada jalan berliku dan ada jalan lurus, semua kita pernah melewati dan melaluinya. ada jalan dengan dengan tanjakan tinggi, ada jalan dengan dengan hamparan pemandangan lautan tak bertepi, ada jalan dengan sejuta tantangan dan resiko tinggi, jurang menganga, longsor dan sebagainya.
menjalani kehidupan sama dengan saat kita berjalan bepergian, kita hidup hanya pada akhirnya kita akan mati, bagi yang mayakini ada kehidupan sesudah mati, dunia hanya persinggahan, akhirat lah yang abadi.
dalam kehidupan kita pasti pernah merasakan kemudahan, ibarat jalan lurus, kita juga pernah merasakan segalan permasalan, ibarat jalan berliku dan tanjakan, segala resiko hidup. apakah kita bisa mundur untuk lari dari kenyataan kehidupan, tentu tidak, mau tidak mau kita terus melangkah, menghadapi kenyataan, siap tidak siap kita mesti berada dalam proses kehidupan.
Seorang sahabat Rasulullah Imam Ali bin Abi Thalib saat mendatangi orang dalam musibah memberi nasehat "jika kamu sabar terhadap musibah yang kamu rasakan, ketentuan tuhan tetap berlaku dan kamu mendapat balasan pahala, tetapi bila kamu tidak sabar, ketentuan tuhan tetap berlaku dan kamu hanya akan mendapat dausa".
disaat kita meyakini segala sesuatu mesti berlaku sebagaimana telah ditetapkan, mengapa kita tidak berusaha ikhlas menerima kehendak dariAllah pemilik alam semesta.
janganlah kita hanya tersenyum saat jalan lurus didepan mata, karena jalan berliku dan tanjakan juga bagian dari proses nyata kehidupan manusia,,
mari selalu tersenyum dan menikmati setiap inci dari perjalan hidup serta berserah diri kepada ketentuan takdir ilahi,,