Melihat 'Intat Ranup' Prosesi Adat Lamaran di Aceh [bilingual]

Hi friend steemian all ... may we all in good health. This time I try to make a post about the procession intat ranub in Aceh.

Hai sahabat steemian semua...semoga kita semua dalam keadaan sehat-sehat. Kali ini Saya mencoba membuat postingan menyangkut prosesi intat ranub di Aceh.

Most of the people in Indonesia are familiar with the term engagement. But it is usually done in different ways according to the customs of the area. Likewise, Aceh has its own tradition of engagement processions.

Sebagian besar masyarakat di Indonesia tentu mengenal istilah pertunangan. Namun biasanya dilakukan dengan cara berbeda sesuai dengan adat istiadat dari daerah yang ada. Begitu juga halnya dengan Aceh, punya tradisi sendiri untuk melakukan prosesi pertunangan.

In the Acehnese tradition, the struggle is usually called 'Intat Ranub' or 'Ba Ranub'. In this procession, usually the prospective representative of the groom comes to the family of the prospective bride. When the entourage, represented by these parents, took part in bringing the betel (ranub).

Dalam tradisi masyarakat Aceh, pertuangan biasanya disebut dengan nama ‘Intat Ranub’ atau ‘Ba Ranub’. Pada prosesi ini, biasanya perwakilan calon mempelai pria mendatangi pihak keluarga calon mempelai wanita. Saat rombongan yang diwakili oleh para orang tua ini, turut serta membawa sirih (ranub).

In addition to betel, the bride's family also brings a number of typical Aceh foods, such as dodol, meusekat, bhoi, bugring and others. The arrival of the men's family has been awaited by the family of the bride. For earlier arrival, this has already been discussed together.

Selain sirih, keluarga calon mempelai pria juga membawa sejumlah makanan khas Aceh, seperti dodol, meusekat, bhoi, bugring dan lainnya. Kedatangan pihak keluarga pria ini sudah ditunggu oleh keluarga calon mempelai wanita. Sebab sebelumnya kedatangan, hal ini sudah dibicarakan bersama.

As for betel this is the beginning of the step toward the marriage level. Usually this meeting is only to establish the initial relationship, while discussing further matters. Such as talking about the date of marriage or festivity as well as dowries at the wedding.

Adapun antar sirih ini merupakan bagian awal dari langkah menuju jenjang pernikahan. Biasanya pertemuan ini hanya untuk menjalin silaturahmi awal, sambil membicarakan hal-hal lebih lanjut. Seperti membeicarakan tanggal pernikahan maupun kenduri serta mahar saat pernikahan.

Intat ranub itself is different, there are directly talking about matters related to marriage. There are also only come as a sign that the two prospective brides already have the intention of marriage. For a direct discussion of the wedding procession, there is usually a previous meeting earlier, this is called 'cah raouh' in the language of Aceh.

Intat ranub sendiri berbeda-beda, ada yang langsung membicarakan hal-hal menyangkut pernikahan. Ada juga yang hanya datang sebagai tanda bahwa kedua calon mempelai sudah punya niat melangsungkan pernikahan. Untuk yang langsung membicarakan prosesi pernikahan, biasanya sudah ada pertemuan awal sebelumnya, ini disebut ‘cah raouh’ dalam bahasa Aceh.

Meanwhile, if the intan ranub before any previous meeting, this is just a sign that the relationship both already known by both parties family. Although the two brides are not legitimately religious. This is only to be known to both parties, with whom the two prospective brides are hanging out.

Sementara kalau intat ranub sebelum ada pertemuan sebelumnya, ini hanya sebagai tanda bahwa hubungan keduanya sudah diketahui oleh kedua pihak keluarga. Meski sebenarnya kedua calon mempelai ini belum sah secara agama. Ini hanya untuk diketahui kedua belah pihak, dengan siapa kedua calon mempelai ini bergaul.

Thanks ti visit My Blog
Salam Hangat @roslaini