Petani Garam

in #busy7 years ago

IMG_20180121_173949.jpg

Petani garam Aceh yang sedang bergeliat tiba-tiba saja tersendat produksivitas nya, karena kelangkaan bibit garam atau zat bahan baku senyawa kimia.

Di Lancok misalnya hanya tersisa beberapa petani saja yang mau bertahan dengan hasil garam. Selebihnya banyak yang sudah mencari lapangan kerja alternatif lain nya.
.IMG_20180121_174006.jpg

Banyak nya masalah dengan usaha garam membuat petani garam menjerit. Pasalnya, ketersediaan cadangan air garam yang ditampung telah habis. Selain itu juga tinggnya harga bahan baku bibit.

Salah seorang petani garam di Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Suryani menyebutkan saat ini harga jual garam tradisional juga melambung.

“Saat ini memang harga jual mahal. Kami bisa jual satu kaleng itu seharga Rp 100.000 atau Rp 10.000 per kilogram,” ujar Jauhari.

Namun, harga yang tinggi jauh dari harapan petani garam karena terganjal oleh harga bahan yang melonjak.

“Makanya tidak produksi. Stok kita habis di sumur penyimpanan. Apalagi cuaca juga sering hujan,” katanya.

Sementara itu, lanjut Jauhari, berharap dari bibit garam juga tak mungkin.

“Sekarang per harganya mahal sampai Rp 300.000 per karung ukuran 50 kilogram,” katanya.

IMG_20180121_181945.jpg

Coin Marketplace

STEEM 0.13
TRX 0.22
JST 0.030
BTC 83064.44
ETH 1882.37
USDT 1.00
SBD 0.79