*MENELUSURI ASET PERDAMAIAN DUNIA LEWAT ISLAM INDONESIA*
Menelsuri aset perdamaian dunia lewat Islam Indonesia
Sebuah rubrik dengan segenap jaminan originalitasnya.
Persembahan
Dengan memuji Allah SWT mudah mudahan semua langkah kita, niat baik kita dan amal sholeh kita senantiasa mendapat berkah dan karunia dariNya, sehingga setiap kesusahan, kesulitan dan keletihan kita mendapatkan balasan Indah yang diridhoi oleh Allah SWT. Amin
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, putra padang pasir yang mampu membukan keran peradaban hingga 360 celcius, dari adat yang membinatangkan manusia menuju memanusiakan manusia. Kita selalu berharap kepada Allah SWT semoga kita tercatat sebagai umatnya yang senantiasa mengikuti jejak sang kekasih Allah hiingga akhir zaman. Amiiin.
Pembaca dan steemian yang budiman
Karya ini terbilang masih murni, belum pernah terpublikasikan oleh media manapun, karya ini asli hasil pemikiran penulis hanya mungkin beberapa diantara tulisan yang termuat di dalam artikel ini berasal dari sumber terpercaya. Karya ini hasil pengamatan mendalam terhadap gejolak social keagamaan di bumi nusantara, sehingga karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, membaca fenomena tentunya berangkat dari berbagai sudut pandang, objektivitas melihat kejadian empiric sangat variatif, namun maksud tujuan penulisan artikel ini bukan untuk menjustifikasi serta menilai secara diskriminatif pada sebuah golongan tertentu dengan mengharap agar pembaca tendensi kepada salah satu golongan. SEKALI LAGI TIDAK melainkan melalui tulisan ini penulis ingin mengadirkan perspektif baru bagi dunia pengamat politik keagamaan sehingga harapanya adalah kita sebagai umat beragama mampu bersikap objektif, melihat sekaligus merasakan konsekuensinya secara langsung apa yang kita pikirkan dan apa yang seharusnya terjadi pada REPUBLIK ini.
Akhirnya, karya yang sangat sederhana ini tidak akan pernah lepas dari segala model keterbatasanya, sehingga penulis mengharapkan komentar, saran dan kritik konstruktif dalam rangka perbaikan dan paling tidak mendekati kesempurnaan penulis dari segi retorika, jurnalistik dan teori komunikasi.
MENENGOK LAHIRNYA ORMAS MUHAMMADIYAH INDONESIA
Organisasi massa (Ormas) lahir di sebuah komunitas masyarakat tertentu sesungguhnya bukan tanpa sebab, ada latar belakang yang mendasari yang perlu dipahami agar pemahaman terhadap sebuah organisasi bisa dipahami secara utuh dan holistik, nilai historisitas pada kajian ilmu perspektif epistimologis harus tersentuh secara sempurna, inilah yang dapat mengilhami bagi wacana baru terhadap sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai aksiologis. Sederhanya sejarah mempengaruhi tindakan (Misi kedepan), sebagaimana ormas MUHAMMADIYAH ia lahir di Indonesia karena ada maksud dan tujuan tertentu.
Organisasi besar islam Indonesia seperti Muhammadiyah sesungguhnya memiliki nilai sejarah yang cukup panjang dan berliku, Muhammadiyah hadir di Indonesia sekitar pada tahun 1912 M, oleh K.H Ahmad Dahlan, beliau adalah murid sykeh Kholil Bangkalan Madura yang pernah belajar oleh sang syekh di timur Tengah, guru dan murid belajar di negeri orang namun sama-sama memiliki darah dan tanah air yang sama. Tanah air INDONESIA.
Ketika K.H Ahmad Dahlan pulang kampung setelah menimba ilmu di timur tengah, kemudian beliau melihat berbagai ritual keagamaan yang dianggap kurang sesuai dengan ajaran islam yang pernah dipelajari beliau waktu menjadi murid sang syekh, akhirnya atas izin dan restu dari sang guru kemudian beliau mendirikan ormas bernama MUHAMMADIYAH, ormas produk KH. Ahmad ini ternyata diterima baik oleh masyarakat Yogyakarta, kemudian Ormas ini dibawa oleh salah satu murid KH. Ahmad hingga ke Sumatra, dengan penuh antusias masyarakat Sumatra pun menerima ormas ini dengan baik, sehingga dalam berbagai daerah Muhammadiyah sudah dipahami dan diikuti oleh sebagaian masyarakat Indonesia.
Lalu apa motif yang melatar belakangi hadirnya Muhammadiyah di Indonesia ini?
Dalam beberapa litaratur disebutkan bahwa kehadiran Muhammadiyah sesungguhnya berangkat dari niat serta kemauan kuat KH. Ahmad Dahlan dalam hal pemurnian akidah, sebetulnya secara usuliy (Pokok Ajaran Agama) Muhammadiyah tidak bertentangan dengan Ajaran Islam manapun, (selanjutnya, akan dijelaskan Model Akidah pemahaman Nahdlatul ulama), tetapi dalam segi furu’I (cabang) muhammadiyah terkesan tidak memperdulikan bahkan sampai pada membid’ahkan pelaksanaan yang dianggap tidak selaras dengan ajaran muhammadiyah. Sikap ini tentu berpotensi memunculkan masalah baru bagi pelaksanaan ritus keagamaan yang beragam. Fanatisme terhadap ajaran tradisionalis juga dapat memperkokoh keyakinan bahwa muhammadiyah adalah ormas terbaik islam yang terkesan model keberagaman modernis.
Secara terminology, Muhammadiyah berasal dari akar kata MUHAMMAD (Nabi Muhammad), tambahan iyah pada MUHAMMAD”IYAH” bermakna suatu identitas/benda bisa juga sebagai fungsi, sehingga kata MUHAMMADIYAH memiliki arti sebuah organisasi yang merujuk pada kemurnian ajaran Nabi Muhammad, nilai aksiologis pada wacana ini tentu berpengaruh pada tingkat realisasi ajaran Muhammadiyah, singkatnya sebuah ajaran yang tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad tidak akan dilakukan oleh pengikut Muhammadiyah, seperti Tahlil, marhabanan, rasulan, ziarah kubur (para wali) dan segenap ritual yang dianggap mengada-ada lainya.
Pembaca yang budiman.
Kisah diatas, pada kesempatan yang lain akan coba kami uraikan lebih jauh, mengingat keterbatasan penulis, maka insyallah akan penulis lanjutkan pada kesempatan baik selanjutnya. Mudah-mudahan bermanfaat. Terimakasih atas support dari @azam36677, atas bimbingan sekaligus pendidikan tentang steemit oleh @ahidmuhajir kepada penulis, dan seluruh pengguna steemit yang mengajarkan banyak hal kepada penulis, semoga cita-cita kalian, harapan kalian, doa dan usaha kalian mendapat berkah Allah SWT, sehingga diselamatkan dunai akhret. Amiin…
sangat bermanfaat
Lihat post saya
Terimakasih @nec10 . Insyallah. 😆 saya mampirr ke akun sampean ...
Terima kasih