MENGENAL MANFAAT HARI RAYA IDUL FITRI
Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillah kawan steemian pada hari ini di berikan oleh Allah Swt. Rahmat dan hidayah dan tidak lupa pula kepada umat muslim seluruh dunia. Pada kesempatan ini saya sampaikan saling melunakkan hati dan saling mengingatkan sesama muslim. Beberapa yang lalu adalah hari raya idul Fitri pada tanggal 22 Agustus 2018, 1439 H.
Dalam sejarah islam hari raya Idul Fitri merupakan sejarah para Nabi - Nabi, salah satunya Nabi Ismail As dengan ayahnya yang bernama Nabi Ibrahim As, dalam hidup Nabi Ibrahim pernah berjanji(nazar). Kepada Allah Swt. Nabi Ibrahim dalam hidupnya bersama istrinya yang bernama Siti hajar. Dalam diam - diam Nabi Ibrahim teringat akan janji dahulunya, Nabi Ibrahim as teringat akan janji itu. Allah memerintahkan salah satu malaikat jibril kepada Nabi Ibrahim As mengigat tentang mimpi dahulu yang pernah Nabi Ibrahim ucapkan dan menceritakan kepada anaknya bernama Nabi Ismail.
Nabi Ismail pun sangat tenang dalam menjawabnya, Ayah lakukanlah itu kerena perintah Allah SWT. Harus dan wajib Ayah tunaikan, ayah... saya yakin, Allah Swt rencananya Lebih baik apa yang kita pikirkan saat ini.singkat cerita keyakinan Nabi Ibrahim membenarkan mimpi tersebut maka Allah Swt berfirman dalam Ayat-ayat Sebagai berikut:
وَقَالَ إِنِّي ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّي سَيَهْدِينِ (99) رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآَخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111)
“Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Rabbku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab: “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami memanggilnya: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaaffaat: 99-111).
(kurban Pada Tanggal, 22 Agustus 2018, 09 : 00 WIB, di Desa Gampong Baro, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Provinsi Aceh)
Kesimpulannya.
Allah Swt tidak pernah memberatkan hambanya tetapi dengan keikhlasan hati seseorang dalam mengahadapi ujiannya, Allah Swt mengetahui apa kebutuhan di langit dan bumi. Dengan sebab itulah hari ini Allah Swt hanya seciwil hartamu untuk berkorban di jalannya. Di samping itu Islam mengajarkan kita untuk menginfakkan harta untuk saudara kita kalangan ekonomi ke bawah, tetapi saudaraku Islam Allah Swt sudah mengatur sistem matis melalui ulur tangan orang-orang mampu menginfakkan harta mereka ke jalan yang Allah Swt yang ridho. Mamfaat lainnya sesudah melakukan seekor kibas atau berkuasa dan tepat sasaran dengan hati iklas maka Allah Swt menambahkan rejekinya dan dilipat gandakan olehnya. Inilah Islam mengajarkan kita untuk membagi rejeki kepada orang yang berhak mendapatkannya. Dalam ilmu kesehatan Islam menajarkan kita perbaikan gizi untuk anak,ibu dan ayah pakir, miskin, yatim dan piatu dan mereka merasakan zat danging baik untuk tubuh membutukannya. Maka islam hari sampai saat ini tidak ada kendala dengan gizi buruk khususnya di Aceh.
Penulis; Fahrizal, S. Kep
Visit, @fahrizal345