The Diary Game Minggu, 10 November 2024 : "Kebersamaan Aku, Ibu, dan Adik saat Perjalanan ke Kampung Halaman dengan Berbagai Persinggahan di beberapa tempat "
Assalamualaikum sahabat steemit sekalian, semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan oleh sang pencipta agar dapat terus berkarya di platform tercinta ini.
Pagi hari ini, aku, ibu, dan adik ku yang paling kecil berencana untuk pulang ke kampung halaman yaitu Panton Labu. Pagi-pagi kami sudah bangun dan siap-siap untuk berangkat ke sana, menyelesaikan apa yang patut seperti cuci piring, menyapu, dan lain sebagainya. Setelah nya kami pun berangkat dengan motor yang dikendarai ibu sementara aku dan adik duduk dibelakang.
Kami berangkat sekitar jam 11 dan cuaca hari hari ini sangat mendukung menurut ku, yaitu mendung tanpa gerimis, adalah cuaca yang lebih nyaman melakukan perjalanan dibanding dengan cuaca panas terik yang menyengat sampai ke kulit. Perlahan berjalan hingga hampir sampai di Lhokseumawe.
Perjalanan ke Panton Labu
Ketika sampai di Lhokseumawe, ibu mengajak masuk ke kota sebentar untuk melihat-lihat baju yang dari kemarin ingin dibeli nya. Eh ternyata yang niat nya tadi membeli baju ibu malah yang dapat nya rok, rok putih yang sudah lama aku ingin membeli nya dan hari ini kesampaian juga.
Ibu tidak jadi membeli baju, karena menurut nya tidak ada yang berkenan dan pas dimatanya, setelah selesai dari toko baju kami terus melanjutkan perjalanan. Saat itu terasa rintik gerimis kecil mulai turun menetes jatuh di baju, namun karena tidak memungkinkan untuk basah, jadi kami memutuskan melanjutkan perjalanan.
Di toko baju Istiqamah yang biasa ibu singgah
Keluar dari Kota Lhokseumawe, kami melanjutkan perjalanan dan mencari SPBU untuk mengisi minyak motor yang tadinya tidak sempat di isi. Ibu menyuruhku untuk mengantri minyak karena beliau malas mengantri, ibu meminta untuk diisikan minyak sepenuh tangki nya agar nanti tidak repot untuk mengisinya lagi, saat itu kami membayar untuk tangki penuh seharga Rp. 33.000. Setelah mengisi minya kami kembali melanjutkan perjalanan.
Singgah di SPBU
Saat sedang di perjalanan, tiba-tiba kami melewati banyak pedagang kaki lima yang menjual anggur dengan harga yang sedikit murah yaitu seharga 40 ribu rupiah per kilogram nya, melihat hal itu ibu mengajak ku berhenti kembali untuk membeli anggur itu terlebih dahulu, ibu membeli setengah kilo nya saja seharga 20 ribu rupiah, setelah nya kami pun melanjutkan kembali perjalanan.
Membeli anggur di tepi jalan
Diperjalanan beberapa menit kemudian, ibu tiba-tiba membelokkan motor kembali ke arah pulang, hingga akupun bertanya dengan herannya "hendak kemana ibu", beliau menjawab ke toko baju. Hmmmmm...biasalah ya..nama juga ibu-ibu, suka berhenti dibanyak toko dan tidak akan lelah hingga mendapatkan apa yang dia mau.
Kali ini beliau berhenti di toko baju thrift, toko yang menjual baju-baju branded bekas atau biasa orang Aceh kenal baju monja, biasa monja itu menjual baju-baju biasa seperti pada umumnya, namun untuk versi modern sekarang orang menyebut nya thrift karena katanya disitu menjual baju-baju yang memiliki bren.
Sayang nya baju yang ibu cari juga tidak ada disitu, katanya kemarin ibu sudah pernah singgah disitu dan ada yang beliau berkenan satu, tapi tidak diambil karena ingin ditanyakan pada ku apa bagus atau tidak, namun sayang nya ketika ia melihat nya kembali hari ini, baju tersebut telah terjual.
Mampir di toko baju thrift
Selesai dari perkara baju thrift, kami terus lanjut menuju tempat tujuan dan tidak berhenti lagi dimana-mana hingga kami sampai di Kota Panton Labu. Disitu pertama ib berhenti adalah di warung nasi goreng di belakang Mesjid Panton, kami memutuskan untuk membeli nasi bungkus saja untuk makan siang nantinya karena kami berencana untuk tidak menginap.
Singgah membeli nasi
Setelah nya, ibu mengajak ke beberapa toko yang ada di Panton untuk melihat-lihat baju, mana tahu nanti ada yang berkenan, pertama kami ke toko baju, disitu ibu juga tertarik melihat rok kain katun yang beliau cari-cari, namun sayang nya warna yang disukai nya coklat tua tidak ada di toko tersebut.
Beranjak dari situ, kami juga sempat ke toko-toko lain, lumayan banyak beberapa toko, kami juga sempat singgah ditoko sepatu dan sandal mencari sepatu wisuda untuk ku sebagai persiapan sebelum tanggal 21 nantinya, sepatu yang kucari ada namun ukuran nya yang tidak mendukung dikaki ku, yang ada hanya nomor 40 sementara aku biasa memakai nomor 39. Hingga memasuki toko terakhir dan disitu ibu mendapatkan satu baju yang ia suka.
Suasana pasar Panton Labu
Singgah di toko baju pasar Panton Labu
Setelah nya, kami kembali lanjutkan perjalanan hingga sampai di kampung halaman tercinta yaitu di Kecamatan Langkahan Aceh Utara, kami sampai sekitar jam 2 siang, setelah makan-makan di rumah ibu, aku dan adikku beranjak ke rumah ayah yang tidak jauh dari rumah ibu, aku memutuskan untuk shalat dhuhur dirumah ayah saja, belum sampai disana aku dan adik bertemu dengan ayah dijalan dan kami diajak ke rumah, aku melakukan shalat dhuhur dan setelah nya ayah menyuruh ku untuk makan mie Aceh yang barusan ia beli ketika pulang dari kedai, kami mengobrol random seraya bersilaturahmi karena lama tidak bertemu. Disitu aku juga sempat melihat batang cabai yang berbuah lebat dan meminta izin sama ayah untuk memetik nya membawa pulang, kami juga sempat mengambil kelapa di sawah permintaan dari ibu karena kelapa di Tambon Baroeh lumayan sudah mahal harganya.
Menikmati persawahan sambil menemani ayah mencari kelapa di kebun
Setelah mengobrol lama dan kami di bekali apa yang ada, aku meminta izin ke ayah untuk pamit pulang agar tidak terlalu malam nanti diperjalanan, saat itu sudah masuk waktu asar, aku juga sudah melakukan shalat asar terlebih dahulu di rumah ayah, agar nanti diperjalanan tidak harus berhenti kembali.
Saat pulang, aku dan ibu teringat bahwa kami hampir lupa singgah di satu toko baju batik yang ada di Panton untuk membeli baju batik cowok sebagai seragam di acara wisuda ku nanti, hingga diperjalanan pulang, sampai lah kami di toko tersebut dan menanyakan satu harga baju batik yang memang kami berkenan dan sesuai dengan baju renda yang hendak ku gunakan. Sayang nya lagi waktu itu baju nya haya ada satu dan ukuran nya pun besar, sedangkan kami butuh Lima baju cowok dengan ukuran L dan XL. Kami sempat meminta nomor hp penjualnya, untuk dapat dihubungi bila nantinya jadi untuk dipesan kembali dan dengan ukuran yang lebih kecil.
Singgah di toko baju batik
Setelah nya, kami melanjutkan perjalanan pulang dan sampai di Lhokseumawe, disana ibu kembali mengajak masuk ke toko baju yang di dekat pusat kota nya yang lebih masuk ke dalam lagi. Hmmmm... aku dan adik terasa sangat lelah namun harus tetap menurutinya, jika tidak, takut ibu marah.
Singgah lagi di toko baju Lhokseumawe
Setelah putar-putar dan memasuki beberapa toko, aku mulai lelah dan memilih menunggu di motor saja bersama adik, ibu mencari sendiri baju yang ia maksud, entah berapa toko sudah dimasukinya namun alhasil juga tidak ditemui nya. Dari situ kami memutuskan untuk pulang saja kerana juga merasa sudah sangat lelah. Sesampai dirumah dan mengganti baju, kami pun terus istirahat dan tepar karena lelahnya.
Lampu sakura nan indah di salah satu toko yang kami singgah
Sekian cerita kali ini, salam hangat sahabat steemit sekalian @zharaa